Selasa, 11 Oktober 2016

laporan praktikum lapangan








LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
Di Dusun Lengkese Desa manimbahoi  Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa







ANUGRAH








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2016

HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan laporan kegiatan kuliahlapang pengukuran petajalan dan peta penampang Di Dusun Lengkese, Desa manimbahoi,  Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa.
Nama       : Anugrah
Nim          :
Prodi        : pendidikan IPS
Fak           : Ilmu Sosial
Telah melaksanakan kegiatan kuliah lapang di dusun Lengkese, desa Manimbahoi,  kecamatan Parigi, kabupaten Gowa pada jumat, 15 april 2016. rincian kegiatan terangkum dalam laporan ini.
Makassar,  mei 2016
Mengetahui:


Asisten Dosen Pembimbing


Syahraeni, S.Si.M.Pd
               NIP.
Asisten Lapangan








Dosen Pengampuh

Drs. Sulaiman Zhiddiq, M.Si.
                                          NIP






KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.     
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporanpraktik lapangan ini tepat waktu. Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Drs. Sulaiman Zhiddiq, M.Si. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Kartografi. Penulis juga ucapkan terimah kasih kepada Ibu Syahraini yang telah memberikan bekal ilmu bagi penulis yang sangat bermanfaat dalam praktikum lapangan ini, selanjutnya penulis ucapkan terimah kasih kepada ka’ Zainal yang senantiasa membimbing dan mengarahkan kami selama praktik lapangan ini, terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada semua teman-teman dan Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Demi kesempurnaan laporanini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini bermanfaat.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.              
Makassar,   Mei 2016

                                                                                                            Penyusun

DAFTAR ISI






Tabel 4.1, (Data pengukuran kelompok 1)..................................................... 12
Tabel 4.2, (Data pengukuran kelompok 2)..................................................... 13
Tabel 4.3,(Data pengukuran kelompok 3)...................................................... 14


Gambar 1.(diagram alir pelaksanaan praktikum)............................................ 10
Gambar 2. (Peta Lokasi)................................................................................. 11








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia harus mempunyai alat bantu dalam melakukan observasi atau dalam mempelajari berbagai fenomena yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Beberapa diantara fenomena-fenomena itu ada yang kecil sekali, sehingga kita memerlukan pertolongan dan harus menggunakan alat-alat elektronik dan optic yang kompleks untuk memperbesarnya agar dapat diobservasi, misalnya penggunaan mikroskop untuk mengobservasi susunan sel-sel tubuh.
Keadaan yang sebaliknya adalah fenomena-fenomena geografikal yang amat luas, sehingga kita harus mengecilkannya, agar dapat kita cakup semua dalam batas pandangan kita.
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diperkecil disuatu bidang datar dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Seperti halnya bahasa lisan dan tulis yang memungkinkan untuk mengkomunikasikan sesuatu, suatu peta memungkinkan pula memperluas sudut pandangan normal kita, dan juga memungkinkan  kita dapat melihat saling hubungan atau keterkaitan keruangan secara lebih luas yang terdapat pada suatu daerah yang luas pula. Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui begitu pentingnya peta atau kartografi bagi kehidupan manusia.

B.     Tujuan Praktikum

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan praktikum dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Terampil menggunakan alat ukur dilapang
2.      Terampil   Mengelola peta hasil pengukuran
3.      Melatih ketelitian menggambar

C.    Manfaat Praktikum

Adapun manfaat penulisan laporan praktikum ini adalah:
1.      Mengetahui cara membuat peta secara baik dan benar baik mengunakan Tedoloi atau secara manual
2.      Mengetahui teknik-teknik dalam membuat peta
3.      Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam membuat peta.





BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Teori Dasar Kartografi

Kartografi berasal dari bahasa yunani, yaitu Karto = Carto yang berarti permukaan dan Grafi yang berarti gambaran atau bentuk, kartografi adalah gambaran permukaan. Maka diartikan, kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta.Menurut International Cartograhpic Association (1973) Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya. Namun, Secara fundamental pada tahun 1960 yang tadinya kartografi diartikan sebagai pembuatan peta telah mengalami perubahan definisi menjadi penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (menno-jan kraak dan ferjan ormeling, 2007), hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokan dalam ilmu pengetahuan komunikiasi dan hadirnya tekhnologi komputer. Hal tersebut tentunya menghasilkan pandangan bahwa kartografi tidak hanya sebagai pembuatan peta semata, tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi.
Semua peta merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar, dengan symbol yang digeneralisir untuk mewakili kenampakan – kenampakan sebenarnya.
Batasan peta menurut ICA (International Cartographic Association) adalah sebagai berikut : Peta adalah suatu representasi/ gambaran unsure – unsure atau kenampakan – kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda – benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
Oleh karena variasinya sangat kompleks untuk menyajikan aspek keruangan, tidak mudah mendefinisikan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas untuk semua konteks. Di bidang Kartografi, secara konvensional/tradisi, kata peta memerlukan beberapa keterbatasan yang penting yakni :
a)        Hubungan yang jelas secara matematikal antara obyek – obyek yang ditunjukkan seperti Jarak, Arah dan luas. Saling hubungan diatas dalam penyajiannya dinyatakan dengan skala.
b)        Peta pada umumnya dibuat pada suatu bidang datar, karena pada medium yang datar ini peta mudah dibawa dan digambar.
c)        Suatu peta hanya dapat menunjukkan beberapa fenomena geografis yang dipilih, pada umumnya juga perlu digeneralisir, antara lain dengan Penyederhanaan, Klasifikasi, Penghilangan, dan Pembesaran.
Pelaksanakan pengambilan data secara baik dan benar untuk di ubah menjadi suatu gambar (peta) diharapkan mampu  memberikan suatu hasil data yang akurat bagi pengguna peta tersebut. Hasil pengukuran yang diperoleh, agar menjadi peta pada bidang datar, diperlukan pengetahuan tentang proyeksi peta serta kaidah-kaidah kartografi, seperti skala, generelisasi berupa penyederhanaan, pemilihan unsur dan notasi yang berupa huruf maupun angka. Adapun Manfaat peta untuk perencanaan regional, yaitu:
a)      Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter suatu daerah.
b)      Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c)       Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d)     Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
Manfaat peta dalam kegiatan penelitan adalah sebagai berikut:
a)        Sebagai alat bantu sebelum melakukan survei untuk mendapatkan gambaran tentang daerah yang akan diteliti.
b)        Sebagai alat yang digunakan selama penelitan, misalnya memasukkan data yang ditemukan di lapangan.
c)        Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitan.

B.     Unsur-unsur kartografi (unsurs-unsur peta)

Unsur-unsur peta terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :

1.        Isi peta, Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Apabila ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan, isi peta tentunya berupa isohyet.
2.        Judul peta, Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi "Peta Distribusi Curah Hujan", dan sebagainya.
3.        Skala Peta dan Simbol Arah, Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan.
4.        Legenda atau Keterangan, Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.
5.        Inzet dan Index peta, Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.
6.        Grid, Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.
7.        Nomor peta, Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.
8.        Sumber/keterangan riwayat peta, Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,system proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
9.        Proyeksi, Permukaan bumi adalah bidang lengkung, dan peta (baik yang tercetak maupun dalam bentuk gambar di layar komputer) adalah bidang datar. Artinya, semua peta tidak terkecuali globe (bola dunia) mengalami distorsi dari bumi yang sebenarnya.
10.    Skala, Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan skala, biasanya dinyatakan dengan pecahan atau rasio/perbandingan.
11.    Koordinat, Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
12.    Legenda, Legenda adalah penjelasan simbol-simbol yang terdapat dalam peta
13.    Arah, Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta.
14.    Elevasi, Elevasi yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dari permukaan laut.

C.    Klasifikasi Peta.

Berdasarkan jenis informasi yang dikandung, peta dapat dibedakan menjadi:
1.      Peta  Umum
·         Peta Topografi dan atau Peta Rupabumi
Peta topografi adalah peta yang isinya mengutamakan gambaran kebenaran dari keadaan permukaan bumi. Kebenaran penggambarannya meliputi jenis objek, lokasi, jarak, luas dan arah, demikian pula dengan peta rupabumi. Kedua peta ini berisi bermacam-macam data yang digambarkan dalam satu lembar tertentu. Data-data yang terdapat dalam peta topografi/rupabumi antara lain:
a)      grid (lintang dan bujur)
b)      pola aliran sungai (bila ada sungai)
c)      relief
d)     nama-nama geografi
e)      batas wilayah administrasi (propinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan)
f)       bentuk perhubungan (jalan raya dan rel kereta api)
g)      permukiman
h)      data lain, misalnya hutan, rawa, sawah, dan tanah kosong (bila ada)
Contoh: Tata letak/lay-out  peta rupabumi
·         Peta korografi, menggambarkan daerah luas, negara, atau benua pada skala kecil (Atlas termasuk peta jenis ini).
·         Peta-peta dunia
2.      Peta Tematik (peta khusus)
Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan penggambaran objek tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan dan lain-lain. Kenampakan objek lain pada peta tematik hanya berfungsi  menambah informasi, sehingga memudahkan si pengguna dalam membaca peta tersebut. Saat ini peta-peta tematik banyak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan praktis diberbagai bidang pembangunan.Salah satu jenis peta tematik ialah peta teknis, yaitu peta yang bersifat teknis dan digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan proyek pembangunan. Peta ini merupakan peta yang berskala besar, lebih besar dibanding jenis peta lain. Sebagai contoh adalah peta kontur, peta rencana  jalan, peta pembangunan perumahan,  dan lain-lain. Contoh: analisis kemiringan lereng/gradien dari peta kontur

BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat

·          Waktu praktikum              : tanggal, 15 s/d 16 April 2016
·          Tempat praktikum            : Dusun Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan                                                      Parigi, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi                                                          Selatan.

B.     Teknik Pengambilan Data

            Dalam pelaksanaan praktek lapangan mata kuliah Kartografi ini, teknik yang dipakai dalam pengumpulan data hasil praktikum ada dua yaitu:
1.      Dengan menggunakan pesawat Theodolit sehingga diketahui batas bawah, batas tengah dan batas atas yang bertujuan untuk mengukur jarak, arah dan kemiringan
2.      Secara manual yaitu dengan menggunakan kompas geologi, untuk mengukur arah dan kemiringan, sedangkan untuk mengukur jarak menggunakan rollmeter.

C.    Pengolahan dan Analisis Data

            Rumus yang digunakan kali ini dalam menggambar peta arah dan kemiringan sebagai berikut:
1.      Skala 1:5.000
2.      VA = 00
3.      VA 900 00 = 900-...0+...’/60 + ...”/3600
4.      VA 990 00 = 990-...0+...’/60 + ...”/3600
5.      JS = (BA-BB)  x 100
6.      JD = JS x (COS α)2
7.      HD(DD) atau VA(DD) = ...0+...’/60 + ...”/3600
8.      JP (Arah)               = JD x Skala
9.      JP (Kemiringan)    = JS x Skala
10.  “COSα = COS VA (DD)

D.   
Studi Pustaka
Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum

Pelatihan Alat
ObservasiLapangan
Kemiringan
Jarak
Arah
Penulisan Laporan
Asistensi
 








Pengumpulan Laporan




Gambar 1.(diagram alir pelaksanaan praktikum)


E.     Peta Lokasi

Gambar 2. (Peta Lokasi)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

TITIK
BA
BT
BB
HA
VA
HA(DD)
VA(DD)
JS
JD
JP(Arah)
JP(Kemiringan)
0-1





103
5
3680
3652,04
0,7
0,7
1-2





50
8
5050
4952,2
1
1
2-3





44
12
5060
4841,3
1
1
3-4





84
12
2540
2430,2
0,5
0,5
4-5





120
11
5050
4866,1
1
1
5-6





149
9
1940
1892,5
0,4
0,4
6-7





112
1
5050
5048,5
1
1
7-8





99
2
2730
2726,7
0,6
0,6
8-9





75
1,5
1690
1688,8
0,3
0,3
9-10





123
1
2260
2259,3
0,5
0,5
10-11





139
0
1670
1670
0,3
0,3
11-12





99
0
4280
4280
0,9
0,9
12-13





133
0
3750
3750
0,8
0,8
13-14





100
-1,5
3290
3287,8
0,7
0,7
14-15





141
3
3500
3490,4
0,7
0,7
15-16





174
0
2670
2670
0,5
0,5
16-17





123
0,5
560
559,96
0,1
0,1
Tabel 4.1, (data pengukuran kelompok 1)

TITIK
BA
BT
BB
HA
VA
HA(DD)
VA(DD)
JS
JD
JP(Arah)
JP(Kemiringan)
0-1
157
141
125
1300 08’ 15”
20 10’ 30”
130,14
2,18
3200
3194,9
0,6
0,6
1-2
158
142
126
104045’ 05”
0047’ 30”
104,75
0,79
3200
3199,4
0,6
0,6
2-3
201
142
172
103033’ 05”
0020’ 35”
103,55
0,34
2900
2899,4
0.6
0,6
3-4
158,5
143
126
50045’ 30”
-1030’ 15"
50,76
-0,5
3250
3249,4
0.6
0,7
4-5





110
5,5
2890
950,5
0,2
0,6
5-6





95
4
2470
2457,7
0,5
0,5
6-7





55
31
3160
2321,4
0,5
0,6
7-8





90
36
2680
1754,01
0,4
0,5
8-9





90
4
2350
2338,26
0,5
0.5
9-10





95
4
4000
3980,03
0,8
0,8
10-11
166
150
135
910 32’ 55”
00 14’ 5”
91,5
0,23
3100
3099,4
0,6
0,6
11-12
156
141
125
910 4’ 5”
20 31’ 0”
91,1
2,52
3100
3093,8
0,6
0,6
12-13
154
143
132
1200 58’ 25”
10 52’ 20”
121
1,87
2200
2197,4
0,4
0,4
13-14
183
146
128
950 34’ 40”
30 31’ 15”
95,6
3,52
5500
5479,12
1,1
1,1
14-15
161
144
126
750 11’ 30”
00 9’ 20”
75,2
0,16
3500
3499,3
0,7
0,7
15-16
156
142
129
1200 35’ 10”
50 59’ 50”
120,6
6
2700
2670,4
0,5
0,5
16-17
158
145
132
1010 59’ 5”
50 8’ 50”
102
5,15
2600
2578,7
0,5
0,5
17-18
160
147
134
1550 58’ 5”
80 28’ 20”
156
8,5
2600
2543,1
0,5
0,5
18-19
148
136
124
1770 24’ 10”
90 42’ 5”
177
9,7
2400
2331,4
0,5
0,5
19-20
145
136
126
1030 34’ 10”
100 53’ 15”
103,6
10,9
1900
1830,8
0,4
0,4
20-21
153
148
143
Tabel 4.2, (data pengukuran kelompok 2)
400 9’ 10”
40 46’ 10”
40,2
4,8
1000
993
0,2
0,2
TITIK
BA
BT
BB
HA
VA
HA(DD)
VA(DD)
JS
JD
JP(Arah)
JP(Kemiringan)
0-1
152,5
142
131,5
470 42’ 5”
1000 50’ 18”
47,71
-1,8
2100
2097,8
0,4
0,4
1-2
151
138
125
63000’ 14”
980 59’ 01”
63
0,02
2600
2599,99
0,5
0,5
2-3
147
139
131
31033’ 27”
990 38’ 55”
31,6
-0,65
1600
1599,8
0,3
0,3
3-4
153
134,5
115
47007’ 22”
990 01, 52”
47,1
-0,03
3800
3799,99
0,8
0,8
4-5
150
142
124
333042’ 43”
970 21’ 44”
333,7
1,6
3600
3597,05
0,7
0,7
5-6
154,5
142,5
131
7025’ 27”
910 36’ 19”
7,4
7,4
2350
2311,06
0,5
0,5
6-7
147,5
136
124,5
20023’ 22”
910 02’ 06”
20,4
8
2300
2255,5
0,5
0,5
7-8
141,5
135
128
67016’ 35”
920 33’ 29”
67,3
6,4
1350
1333,00
0,3
0,3
8-9
139,5
133
126,5
130006’ 27”
910 16’ 01”
130,1
7,7
1300
1276,5
0,3
0,3
9-10





152
3
1500
1495,9
0,3
0,3
10-11





115
4
1400
1393,2
0,3
0,3
11-12





65
7
330
3251
0,7
0,7
12-13





71
5
1000
992,4
0,2
0,2
13-14





95
5
2600
2571,6
0,5
0,5
14-15





95
4
4100
4080,04
0,8
0,8
15-16





70
6
2200
2176
0,4
0,4
16-17





90
5
2300
2282,5
0,5
0,5
17-18





115
3
4200
4188,5
0,8
0,8
18-19





110
2
3500
2495,7
0,7
0,7
19-20





135
6
2500
2472,7
0,5
0,5
Tabel 4.3, (Tabel pengukuran kelompok 3)


B.     Pembahasan

Dalam praktikun kali ini dilakukan di desa manimbahoi tepatnya di dusun Lengkese kecamatan parigi kabupaten gowa. Adapun teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan pesawat theodolit dan yang kedua yaitu dengan cara manual dengan menggunakan roll mater dan kompas. Adapun perbedaan tingkat kesulitan dari kedua metode itu, yaitu apabila menggunakan theodolit menggunakan waktu yang lama bagi orang yang belum terlalu mahir dalam menggunakannya, karena membutuhkan keterampilan dan pemahaman mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalan menggunakan theodolit, tetapi berbeda lagi ketika orang yang menggunakannya itu sudah ahli dan sedah terbiasa menggunakan theodolit akan tetapi hanya dengan menggunakan theodolit kita sudah dapat mengetahui jarak, arah dan kemiringan dari jalan yang kita ukur. Sedangkan penggunaan cara manual bagi pemula lebih cepat, akan tetapi kita harus menggunakan banyak alat mulai dari rollmeter untuk mengukur jarak, kompas untuk mengukur arah, dan kompas geologi untuk mengukur kemiringan.
Ketelitian penggambaran adalah cara pertama dalam imput data hasil pengukuran dan ketelitian dalam penggambarang dari data yang kita peroleh. Adapun jumlah titik pengukuran yaitu 58 titik dengan mengukur jarak, kemiringan dan arah dan skala yang digunakan yaitu 1:5.000. data yang digunakan dalam menggambar peta arah yaitu HA(DD) dan JP(arah) sedangkan, VA(DD) dengan JP(kemiringan) digunakan untuk menggambar peta kemiringan. adapun alat yang digunakan saat menggambar peta yaitu, kertas grafik (A3), mistar, pensil, penhapus, pulpen dan busur derajat.
Jarak jalan yang diukur kali ini yaitu, 1621 meter dimana terdiri dari 58 titik, yang dibagi dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama mengukur 17 titik dengan jarak 547,7 meter, kelompok dua mengukur 21 titik dengan jarak 607 meter, sedangkan kelompok tiga mengukur 20 titik dengan jarak 466,3 meter.
Adapun jumlah JP (Arah) dalam pengukuran dari seluruh 58 titik yaitu 31,1. Dimana jumlah JP(Arah) untuk kelompok satu besar yaitu 11, untuk kelompok dua besar sebesar 10,1 sedangkan untuk kelompok tiga besar yaitu 10.
Sedangkan jumlah keseluruhan JP (kemiringan) dari keseluruhan 58 titik hampir sama dengan JP (Kemiringan) yaitu 32,5. Dimana untuk kelompok satu besar dengan 17 titik sebesar 11, untuk kelompok dua dengan 21 titik sebesar 11,5 dan untuk kelompok tiga dengan 20 titik sebesar 10.



BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Jumlah titik pengukuran keseluruhan praktikum kali ini yaitu 58 titik dengan mengukur jarak, kemiringan dan arah.  skala yang digunakan yaitu 1:5.000. data yang digunakan dalam menggambar peta arah yaitu HA(DD) dan JP(arah) sedangkan, VA(DD) dengan JP(kemiringan) digunakan untuk menggambar peta kemiringan.
2.      Alat yang digunakan saat menggambar peta yaitu, kertas grafik (A3), mistar, pensil, penhapus, pulpen dan busur derajat. Dan cara menghitung data dari penggunaan alat manual berbeda ketika pengukuran dilakukan menggunakan theodolit.
3.      Jarak jalan yang diukur yaitu, 1621 meter dari 58 titik, sedangkan jumlah JP (Arah) dalam pengukuran ini yaitu 31,1 dan yang terakhir jumlah keseluruhan JP (kemiringan) dari keseluruhan 58 titik yaitu 32,5.

B.     Saran

Saran dari penulis berdasarkan pengalaman yang telah penulis lewati yaitu, sebaiknya sebelum melakukan praktikum tingkat pemaham kita mengenai bagian-bagian alat ukur, penggunaan alat dsb. Dipermantap atau dipelajari dengan baik agar saat melakukan praktikum dilapangan yang tidak kita ketahui kondisinya entah itu hujan, panas dll tetap berjalan efektif dan efisien. Dan ketelitian dan kesabaran saat praktikum sangat dibutuhkan demi kelancaran kegiatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA


Adi Pranato.2014.http://adipranoto94.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktikum-kartografi-dasar-1.html. (diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.30)
AlifRadityaMarwan.2009.http://alif-bdp.blogspot.co.id/2013/06/sekilas-kartografi .html. (diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)
Badrus.2011.http://badrussam.blogspot.co.id/2011/10/praktikum-kartografi .html (diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)
Geograf14.2015.http://geograf-14.blogspot.co.id/2015/03/kartografi-dasar-acara -1.html. (diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)







LAMPIRAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar