LAPORAN PRAKTEK
LAPANGAN
Di Dusun
Lengkese Desa manimbahoi Kecamatan
Parigi Kabupaten Gowa
ANUGRAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahan
laporan kegiatan kuliahlapang pengukuran petajalan dan peta penampang Di Dusun
Lengkese, Desa manimbahoi, Kecamatan
Parigi, Kabupaten Gowa.
Nama : Anugrah
Nim :
Prodi : pendidikan IPS
Fak : Ilmu Sosial
Telah
melaksanakan kegiatan kuliah lapang di dusun Lengkese, desa Manimbahoi, kecamatan Parigi, kabupaten Gowa pada jumat,
15 april 2016. rincian kegiatan terangkum dalam laporan ini.
Makassar, mei 2016
Mengetahui:
Asisten Dosen
Pembimbing
Syahraeni,
S.Si.M.Pd
NIP.
Asisten Lapangan
Dosen Pengampuh
Drs.
Sulaiman Zhiddiq, M.Si.
NIP
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatu.
Alhamdulillah puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporanpraktik
lapangan ini tepat waktu. Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada, Bapak
Drs. Sulaiman Zhiddiq, M.Si. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Kartografi. Penulis juga ucapkan terimah kasih kepada Ibu Syahraini yang telah
memberikan bekal ilmu bagi penulis yang sangat bermanfaat dalam praktikum
lapangan ini, selanjutnya penulis ucapkan terimah kasih kepada ka’ Zainal yang
senantiasa membimbing dan mengarahkan kami selama praktik lapangan ini,
terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada semua teman-teman dan Semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Demi kesempurnaan laporanini
penulis
mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan ini bermanfaat.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Makassar, Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Tabel 4.1, (Data
pengukuran kelompok 1)..................................................... 12
Tabel 4.2, (Data
pengukuran kelompok 2)..................................................... 13
Tabel 4.3,(Data
pengukuran kelompok 3)...................................................... 14
Gambar 1.(diagram alir pelaksanaan praktikum)............................................ 10
Gambar 2. (Peta Lokasi)................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
harus mempunyai alat bantu dalam melakukan observasi atau dalam mempelajari
berbagai fenomena yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Beberapa diantara
fenomena-fenomena itu ada yang kecil sekali, sehingga kita memerlukan pertolongan
dan harus menggunakan alat-alat elektronik dan optic yang kompleks untuk
memperbesarnya agar dapat diobservasi, misalnya penggunaan mikroskop untuk
mengobservasi susunan sel-sel tubuh.
Keadaan yang
sebaliknya adalah fenomena-fenomena geografikal yang amat luas, sehingga kita
harus mengecilkannya, agar dapat kita cakup semua dalam batas pandangan kita.
Peta
adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diperkecil disuatu
bidang datar dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan
simbol-simbol. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari
peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Seperti halnya bahasa lisan dan tulis yang memungkinkan untuk
mengkomunikasikan sesuatu, suatu peta memungkinkan pula memperluas sudut
pandangan normal kita, dan juga memungkinkan
kita dapat melihat saling hubungan atau keterkaitan keruangan secara
lebih luas yang terdapat pada suatu daerah yang luas pula. Dari penjelasan di
atas kita dapat mengetahui begitu pentingnya peta atau kartografi bagi
kehidupan manusia.
B. Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka tujuan praktikum dalam laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Terampil
menggunakan alat ukur dilapang
2. Terampil Mengelola peta hasil
pengukuran
3.
Melatih ketelitian menggambar
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat
penulisan laporan praktikum ini adalah:
1.
Mengetahui cara membuat peta secara baik dan benar
baik mengunakan Tedoloi atau secara manual
2.
Mengetahui teknik-teknik dalam membuat peta
3.
Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam membuat
peta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar Kartografi
Kartografi
berasal dari bahasa yunani, yaitu Karto =
Carto yang berarti permukaan dan Grafi
yang berarti gambaran atau bentuk, kartografi adalah gambaran permukaan.
Maka diartikan, kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta.Menurut International Cartograhpic
Association (1973) Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi
tentang pembuatan peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen
ilmiah dan hasil karya. Namun, Secara fundamental pada tahun 1960 yang tadinya
kartografi diartikan sebagai pembuatan peta telah mengalami perubahan definisi
menjadi penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (menno-jan kraak dan
ferjan ormeling, 2007), hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kartografi
telah dikelompokan dalam ilmu pengetahuan komunikiasi dan hadirnya tekhnologi
komputer. Hal tersebut tentunya menghasilkan pandangan bahwa kartografi tidak
hanya sebagai pembuatan peta semata, tetapi penggunaan peta juga termasuk pada
bidang kartografi.
Semua peta
merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan
menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar, dengan symbol yang
digeneralisir untuk mewakili kenampakan – kenampakan sebenarnya.
Batasan peta
menurut ICA (International Cartographic Association) adalah sebagai berikut :
Peta adalah suatu representasi/ gambaran unsure – unsure atau kenampakan –
kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya
dengan permukaan bumi atau benda – benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada
suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
Oleh karena
variasinya sangat kompleks untuk menyajikan aspek keruangan, tidak mudah
mendefinisikan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas
untuk semua konteks. Di bidang Kartografi, secara konvensional/tradisi, kata
peta memerlukan beberapa keterbatasan yang penting yakni :
a)
Hubungan yang jelas secara matematikal antara obyek –
obyek yang ditunjukkan seperti Jarak, Arah dan luas. Saling hubungan diatas
dalam penyajiannya dinyatakan dengan skala.
b)
Peta pada umumnya dibuat pada suatu bidang datar,
karena pada medium yang datar ini peta mudah dibawa dan digambar.
c)
Suatu peta hanya dapat menunjukkan beberapa fenomena
geografis yang dipilih, pada umumnya juga perlu digeneralisir, antara lain
dengan Penyederhanaan, Klasifikasi, Penghilangan, dan Pembesaran.
Pelaksanakan
pengambilan data secara baik dan benar untuk di ubah menjadi suatu gambar
(peta) diharapkan mampu memberikan suatu
hasil data yang akurat bagi pengguna peta tersebut. Hasil pengukuran yang
diperoleh, agar menjadi peta pada bidang datar, diperlukan pengetahuan tentang
proyeksi peta serta kaidah-kaidah kartografi, seperti skala, generelisasi
berupa penyederhanaan, pemilihan unsur dan notasi yang berupa huruf maupun
angka. Adapun Manfaat peta untuk perencanaan regional, yaitu:
a)
Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan
tentang karakter suatu daerah.
b)
Sebagai suatu alat menganalisa untuk mendapatkan suatu
kesimpulan.
c)
Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan
penelitian yang dilakukan.
d)
Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang
diajukan.
Manfaat peta dalam kegiatan penelitan adalah sebagai berikut:
a)
Sebagai alat bantu sebelum melakukan survei untuk
mendapatkan gambaran tentang daerah yang akan diteliti.
b)
Sebagai alat yang digunakan selama penelitan, misalnya
memasukkan data yang ditemukan di lapangan.
c)
Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitan.
B. Unsur-unsur kartografi (unsurs-unsur peta)
Unsur-unsur peta terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
1.
Isi peta, Isi peta menunjukan isi dari makna ide
penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Apabila ide yang
disampaikan tentang perbedaan curah hujan, isi peta tentunya berupa isohyet.
2.
Judul peta, Judul peta harus mencerminkan isi peta.
Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi "Peta Distribusi
Curah Hujan", dan sebagainya.
3.
Skala Peta dan Simbol Arah, Skala sangat penting
dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang
dipetakan.
4.
Legenda atau Keterangan, Agar pembaca peta dapat
dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan
dalam legenda atau keterangan.
5.
Inzet dan Index peta, Peta yang dibaca harus diketahui
dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut. Inzet peta
merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sedangkan index peta
merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang
bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.
6.
Grid, Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan
lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan
letak sebuah titik di atas lembar peta.
7.
Nomor peta, Penomoran peta penting untuk lembar peta
dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka
bumi.
8.
Sumber/keterangan
riwayat peta, Sumber ditekankan pada pemberian
identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,system proyeksi peta,
penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal
pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas
penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.
9.
Proyeksi, Permukaan bumi adalah bidang lengkung, dan
peta (baik yang tercetak maupun dalam bentuk gambar di layar komputer) adalah
bidang datar. Artinya, semua peta tidak terkecuali globe (bola dunia) mengalami
distorsi dari bumi yang sebenarnya.
10.
Skala, Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi
disebut dengan skala, biasanya dinyatakan dengan pecahan atau
rasio/perbandingan.
11.
Koordinat, Secara teori, koordinat merupakan titik
pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan
sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama
lain.
12.
Legenda, Legenda adalah penjelasan simbol-simbol yang
terdapat dalam peta
13.
Arah, Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk
orientasi peta.
14.
Elevasi, Elevasi yaitu ketinggian sebuah titik di atas
muka bumi dari permukaan laut.
C. Klasifikasi Peta.
Berdasarkan jenis informasi yang
dikandung, peta dapat dibedakan menjadi:
1.
Peta Umum
·
Peta Topografi dan atau Peta Rupabumi
Peta topografi adalah peta yang isinya mengutamakan
gambaran kebenaran dari keadaan permukaan bumi. Kebenaran penggambarannya
meliputi jenis objek, lokasi, jarak, luas dan arah, demikian pula dengan peta
rupabumi. Kedua peta ini berisi bermacam-macam data yang digambarkan dalam satu
lembar tertentu. Data-data yang terdapat dalam peta topografi/rupabumi antara
lain:
a)
grid (lintang dan bujur)
b)
pola aliran sungai (bila ada sungai)
c)
relief
d)
nama-nama geografi
e)
batas wilayah administrasi (propinsi, kabupaten atau
kota, dan kecamatan)
f)
bentuk perhubungan (jalan raya dan rel kereta api)
g)
permukiman
h)
data lain, misalnya hutan, rawa, sawah, dan tanah
kosong (bila ada)
Contoh: Tata letak/lay-out peta rupabumi
Contoh: Tata letak/lay-out peta rupabumi
·
Peta korografi, menggambarkan daerah luas, negara,
atau benua pada skala kecil (Atlas termasuk peta jenis ini).
·
Peta-peta dunia
2.
Peta Tematik (peta khusus)
Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan
penggambaran objek tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi,
peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan dan lain-lain.
Kenampakan objek lain pada peta tematik hanya berfungsi menambah
informasi, sehingga memudahkan si pengguna dalam membaca peta tersebut. Saat
ini peta-peta tematik banyak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
praktis diberbagai bidang pembangunan.Salah satu jenis peta tematik ialah peta
teknis, yaitu peta yang bersifat teknis dan digunakan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan proyek pembangunan. Peta ini merupakan peta yang berskala besar,
lebih besar dibanding jenis peta lain. Sebagai contoh adalah peta kontur, peta
rencana jalan, peta pembangunan perumahan, dan lain-lain. Contoh:
analisis kemiringan lereng/gradien dari peta kontur
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
·
Waktu praktikum : tanggal, 15 s/d
16 April 2016
·
Tempat praktikum : Dusun Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Teknik Pengambilan Data
Dalam pelaksanaan praktek lapangan
mata kuliah Kartografi ini, teknik yang dipakai dalam pengumpulan data hasil
praktikum ada dua yaitu:
1.
Dengan
menggunakan pesawat Theodolit sehingga diketahui batas bawah, batas tengah dan
batas atas yang bertujuan untuk mengukur jarak, arah dan kemiringan
2.
Secara manual yaitu
dengan menggunakan kompas geologi, untuk mengukur arah dan kemiringan,
sedangkan untuk mengukur jarak menggunakan rollmeter.
C. Pengolahan dan Analisis Data
Rumus yang digunakan kali ini dalam
menggambar peta arah dan kemiringan sebagai berikut:
1. Skala
1:5.000
2. VA
= 00
3. VA
900
00 = 900-...0+...’/60
+ ...”/3600
4. VA
990
00 = 990-...0+...’/60
+ ...”/3600
5. JS
= (BA-BB) x 100
6. JD
= JS x (COS α)2
7. HD(DD)
atau VA(DD) = ...0+...’/60 + ...”/3600
8. JP
(Arah) = JD x Skala
9. JP
(Kemiringan) = JS x Skala
10. “COSα
= COS VA (DD)
D.
Studi Pustaka
|
Pelatihan Alat
|
ObservasiLapangan
|
Kemiringan
|
Jarak
|
Arah
|
Penulisan Laporan
|
Asistensi
|
Pengumpulan Laporan
|
E. Peta Lokasi
Gambar 2.
(Peta Lokasi)
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
TITIK
|
BA
|
BT
|
BB
|
HA
|
VA
|
HA(DD)
|
VA(DD)
|
JS
|
JD
|
JP(Arah)
|
JP(Kemiringan)
|
0-1
|
103
|
5
|
3680
|
3652,04
|
0,7
|
0,7
|
|||||
1-2
|
50
|
8
|
5050
|
4952,2
|
1
|
1
|
|||||
2-3
|
44
|
12
|
5060
|
4841,3
|
1
|
1
|
|||||
3-4
|
84
|
12
|
2540
|
2430,2
|
0,5
|
0,5
|
|||||
4-5
|
120
|
11
|
5050
|
4866,1
|
1
|
1
|
|||||
5-6
|
149
|
9
|
1940
|
1892,5
|
0,4
|
0,4
|
|||||
6-7
|
112
|
1
|
5050
|
5048,5
|
1
|
1
|
|||||
7-8
|
99
|
2
|
2730
|
2726,7
|
0,6
|
0,6
|
|||||
8-9
|
75
|
1,5
|
1690
|
1688,8
|
0,3
|
0,3
|
|||||
9-10
|
123
|
1
|
2260
|
2259,3
|
0,5
|
0,5
|
|||||
10-11
|
139
|
0
|
1670
|
1670
|
0,3
|
0,3
|
|||||
11-12
|
99
|
0
|
4280
|
4280
|
0,9
|
0,9
|
|||||
12-13
|
133
|
0
|
3750
|
3750
|
0,8
|
0,8
|
|||||
13-14
|
100
|
-1,5
|
3290
|
3287,8
|
0,7
|
0,7
|
|||||
14-15
|
141
|
3
|
3500
|
3490,4
|
0,7
|
0,7
|
|||||
15-16
|
174
|
0
|
2670
|
2670
|
0,5
|
0,5
|
|||||
16-17
|
123
|
0,5
|
560
|
559,96
|
0,1
|
0,1
|
Tabel 4.1, (data pengukuran
kelompok 1)
|
TITIK
|
BA
|
BT
|
BB
|
HA
|
VA
|
HA(DD)
|
VA(DD)
|
JS
|
JD
|
JP(Arah)
|
JP(Kemiringan)
|
|
0-1
|
157
|
141
|
125
|
1300 08’ 15”
|
20
10’ 30”
|
130,14
|
2,18
|
3200
|
3194,9
|
0,6
|
0,6
|
|
1-2
|
158
|
142
|
126
|
104045’
05”
|
0047’
30”
|
104,75
|
0,79
|
3200
|
3199,4
|
0,6
|
0,6
|
|
2-3
|
201
|
142
|
172
|
103033’
05”
|
0020’
35”
|
103,55
|
0,34
|
2900
|
2899,4
|
0.6
|
0,6
|
|
3-4
|
158,5
|
143
|
126
|
50045’
30”
|
-1030’
15"
|
50,76
|
-0,5
|
3250
|
3249,4
|
0.6
|
0,7
|
|
4-5
|
110
|
5,5
|
2890
|
950,5
|
0,2
|
0,6
|
||||||
5-6
|
95
|
4
|
2470
|
2457,7
|
0,5
|
0,5
|
||||||
6-7
|
55
|
31
|
3160
|
2321,4
|
0,5
|
0,6
|
||||||
7-8
|
90
|
36
|
2680
|
1754,01
|
0,4
|
0,5
|
||||||
8-9
|
90
|
4
|
2350
|
2338,26
|
0,5
|
0.5
|
||||||
9-10
|
95
|
4
|
4000
|
3980,03
|
0,8
|
0,8
|
||||||
10-11
|
166
|
150
|
135
|
910
32’ 55”
|
00
14’ 5”
|
91,5
|
0,23
|
3100
|
3099,4
|
0,6
|
0,6
|
|
11-12
|
156
|
141
|
125
|
910
4’ 5”
|
20
31’ 0”
|
91,1
|
2,52
|
3100
|
3093,8
|
0,6
|
0,6
|
|
12-13
|
154
|
143
|
132
|
1200
58’ 25”
|
10
52’ 20”
|
121
|
1,87
|
2200
|
2197,4
|
0,4
|
0,4
|
|
13-14
|
183
|
146
|
128
|
950 34’
40”
|
30
31’ 15”
|
95,6
|
3,52
|
5500
|
5479,12
|
1,1
|
1,1
|
|
14-15
|
161
|
144
|
126
|
750
11’ 30”
|
00 9’
20”
|
75,2
|
0,16
|
3500
|
3499,3
|
0,7
|
0,7
|
|
15-16
|
156
|
142
|
129
|
1200
35’ 10”
|
50
59’ 50”
|
120,6
|
6
|
2700
|
2670,4
|
0,5
|
0,5
|
|
16-17
|
158
|
145
|
132
|
1010
59’ 5”
|
50 8’
50”
|
102
|
5,15
|
2600
|
2578,7
|
0,5
|
0,5
|
|
17-18
|
160
|
147
|
134
|
1550
58’ 5”
|
80
28’ 20”
|
156
|
8,5
|
2600
|
2543,1
|
0,5
|
0,5
|
|
18-19
|
148
|
136
|
124
|
1770
24’ 10”
|
90
42’ 5”
|
177
|
9,7
|
2400
|
2331,4
|
0,5
|
0,5
|
|
19-20
|
145
|
136
|
126
|
1030
34’ 10”
|
100
53’ 15”
|
103,6
|
10,9
|
1900
|
1830,8
|
0,4
|
0,4
|
|
20-21
|
153
|
148
|
143
|
|
40
46’ 10”
|
40,2
|
4,8
|
1000
|
993
|
0,2
|
0,2
|
TITIK
|
BA
|
BT
|
BB
|
HA
|
VA
|
HA(DD)
|
VA(DD)
|
JS
|
JD
|
JP(Arah)
|
JP(Kemiringan)
|
0-1
|
152,5
|
142
|
131,5
|
470
42’ 5”
|
1000
50’ 18”
|
47,71
|
-1,8
|
2100
|
2097,8
|
0,4
|
0,4
|
1-2
|
151
|
138
|
125
|
63000’
14”
|
980
59’ 01”
|
63
|
0,02
|
2600
|
2599,99
|
0,5
|
0,5
|
2-3
|
147
|
139
|
131
|
31033’
27”
|
990
38’ 55”
|
31,6
|
-0,65
|
1600
|
1599,8
|
0,3
|
0,3
|
3-4
|
153
|
134,5
|
115
|
47007’
22”
|
990
01, 52”
|
47,1
|
-0,03
|
3800
|
3799,99
|
0,8
|
0,8
|
4-5
|
150
|
142
|
124
|
333042’
43”
|
970
21’ 44”
|
333,7
|
1,6
|
3600
|
3597,05
|
0,7
|
0,7
|
5-6
|
154,5
|
142,5
|
131
|
7025’
27”
|
910
36’ 19”
|
7,4
|
7,4
|
2350
|
2311,06
|
0,5
|
0,5
|
6-7
|
147,5
|
136
|
124,5
|
20023’
22”
|
910
02’ 06”
|
20,4
|
8
|
2300
|
2255,5
|
0,5
|
0,5
|
7-8
|
141,5
|
135
|
128
|
67016’
35”
|
920
33’ 29”
|
67,3
|
6,4
|
1350
|
1333,00
|
0,3
|
0,3
|
8-9
|
139,5
|
133
|
126,5
|
130006’
27”
|
910
16’ 01”
|
130,1
|
7,7
|
1300
|
1276,5
|
0,3
|
0,3
|
9-10
|
152
|
3
|
1500
|
1495,9
|
0,3
|
0,3
|
|||||
10-11
|
115
|
4
|
1400
|
1393,2
|
0,3
|
0,3
|
|||||
11-12
|
65
|
7
|
330
|
3251
|
0,7
|
0,7
|
|||||
12-13
|
71
|
5
|
1000
|
992,4
|
0,2
|
0,2
|
|||||
13-14
|
95
|
5
|
2600
|
2571,6
|
0,5
|
0,5
|
|||||
14-15
|
95
|
4
|
4100
|
4080,04
|
0,8
|
0,8
|
|||||
15-16
|
70
|
6
|
2200
|
2176
|
0,4
|
0,4
|
|||||
16-17
|
90
|
5
|
2300
|
2282,5
|
0,5
|
0,5
|
|||||
17-18
|
115
|
3
|
4200
|
4188,5
|
0,8
|
0,8
|
|||||
18-19
|
110
|
2
|
3500
|
2495,7
|
0,7
|
0,7
|
|||||
19-20
|
135
|
6
|
2500
|
2472,7
|
0,5
|
0,5
|
Tabel 4.3, (Tabel pengukuran
kelompok 3)
|
B. Pembahasan
Dalam praktikun kali ini dilakukan di desa manimbahoi
tepatnya di dusun Lengkese kecamatan parigi kabupaten gowa. Adapun teknik
pengambilan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan pesawat theodolit dan
yang kedua yaitu dengan cara manual dengan menggunakan roll mater dan kompas.
Adapun perbedaan tingkat kesulitan dari kedua metode itu, yaitu apabila
menggunakan theodolit menggunakan waktu yang lama bagi orang yang belum terlalu
mahir dalam menggunakannya, karena membutuhkan keterampilan dan pemahaman
mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalan menggunakan theodolit,
tetapi berbeda lagi ketika orang yang menggunakannya itu sudah ahli dan sedah
terbiasa menggunakan theodolit akan tetapi hanya dengan menggunakan theodolit
kita sudah dapat mengetahui jarak, arah dan kemiringan dari jalan yang kita
ukur. Sedangkan penggunaan cara manual bagi pemula lebih cepat, akan tetapi
kita harus menggunakan banyak alat mulai dari rollmeter untuk mengukur jarak,
kompas untuk mengukur arah, dan kompas geologi untuk mengukur kemiringan.
Ketelitian penggambaran
adalah cara pertama dalam imput data hasil pengukuran dan ketelitian dalam
penggambarang dari data yang kita peroleh. Adapun jumlah titik pengukuran yaitu
58 titik dengan mengukur jarak, kemiringan dan arah dan skala yang digunakan
yaitu 1:5.000. data yang digunakan dalam menggambar peta arah yaitu HA(DD) dan
JP(arah) sedangkan, VA(DD) dengan JP(kemiringan) digunakan untuk menggambar
peta kemiringan. adapun alat yang digunakan saat menggambar peta yaitu, kertas
grafik (A3), mistar, pensil, penhapus, pulpen dan busur derajat.
Jarak jalan yang diukur
kali ini yaitu, 1621 meter dimana terdiri dari 58 titik, yang dibagi dalam tiga
kelompok besar. Kelompok pertama mengukur 17 titik dengan jarak 547,7 meter,
kelompok dua mengukur 21 titik dengan jarak 607 meter, sedangkan kelompok tiga
mengukur 20 titik dengan jarak 466,3 meter.
Adapun jumlah JP (Arah)
dalam pengukuran dari seluruh 58 titik yaitu 31,1. Dimana jumlah JP(Arah) untuk
kelompok satu besar yaitu 11, untuk kelompok dua besar sebesar 10,1 sedangkan
untuk kelompok tiga besar yaitu 10.
Sedangkan jumlah
keseluruhan JP (kemiringan) dari keseluruhan 58 titik hampir sama dengan JP
(Kemiringan) yaitu 32,5. Dimana untuk kelompok satu besar dengan 17 titik
sebesar 11, untuk kelompok dua dengan 21 titik sebesar 11,5 dan untuk kelompok
tiga dengan 20 titik sebesar 10.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Jumlah titik pengukuran keseluruhan
praktikum kali ini yaitu 58 titik dengan mengukur jarak, kemiringan dan arah. skala yang digunakan yaitu 1:5.000. data yang
digunakan dalam menggambar peta arah yaitu HA(DD) dan JP(arah) sedangkan,
VA(DD) dengan JP(kemiringan) digunakan untuk menggambar peta kemiringan.
2.
Alat yang digunakan saat
menggambar peta yaitu, kertas grafik (A3), mistar, pensil, penhapus, pulpen dan
busur derajat. Dan cara menghitung data dari penggunaan alat manual berbeda
ketika pengukuran dilakukan menggunakan theodolit.
3.
Jarak jalan yang diukur
yaitu, 1621 meter dari 58 titik, sedangkan jumlah JP (Arah) dalam pengukuran ini
yaitu 31,1 dan yang terakhir jumlah keseluruhan JP (kemiringan) dari
keseluruhan 58 titik yaitu 32,5.
B. Saran
Saran dari penulis berdasarkan pengalaman yang telah
penulis lewati yaitu, sebaiknya sebelum melakukan praktikum tingkat pemaham kita
mengenai bagian-bagian alat ukur, penggunaan alat dsb. Dipermantap atau
dipelajari dengan baik agar saat melakukan praktikum dilapangan yang tidak kita
ketahui kondisinya entah itu hujan, panas dll tetap berjalan efektif dan
efisien. Dan ketelitian dan kesabaran saat praktikum sangat dibutuhkan demi
kelancaran kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Pranato.2014.http://adipranoto94.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktikum-kartografi-dasar-1.html. (diakses
pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.30)
AlifRadityaMarwan.2009.http://alif-bdp.blogspot.co.id/2013/06/sekilas-kartografi
.html.
(diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)
Badrus.2011.http://badrussam.blogspot.co.id/2011/10/praktikum-kartografi
.html
(diakses
pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)
Geograf14.2015.http://geograf-14.blogspot.co.id/2015/03/kartografi-dasar-acara
-1.html.
(diakses pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.20)
okta88geosama.2010.https://okta88geosama.wordpress.com/2010/04/05/contoh-laporan-praktikum-kartografi-menyalin-peta/(diakses
pada; jumat, 29 April 2016 jam 11.10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar