Minggu, 20 November 2016

contoh hasil review buku


 



HASIL REVIEW BUKU YANG BERJUDUL METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (TEORI DAN APLIKASI)




OLEH KELOMPOK IV
MASUMAH
ANUGRAH
ASRIANTO




MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN GEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016/2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga tugas mereview buku yang berjudul “ Meteorologi dan Klimatologi (Teori-teori dan Aplikasi) ini dapat tersusun hingga selesai tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas mid semester V mata kuliah kepita selekta pendidikan geografi.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Rusman Rasyid selaku dosen pengampuh matakuliah kapita selekta pendidikan geografi yang telah membantu memberikan kontribusi berupa arahan dalam menyelesaikan tugas mereview buku.
Dan harapan kami semoga melului hasil review buku ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya penulis sendiri terutama memberikan pertimbangan kepada pembaca dan menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat dan mempelajari pokok bahasan mengenai ilmu yang mempelajari materi meteorologi dan klimatologi serta peranannya di permukaan bumi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami sadar masih banyak kekurangan dalam hasil mereview buku. Oleh karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas berikutnya.


Makassar,  Oktober 2016


                                                                          Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
A.       RASIONAL................................................................................................. 1
B.       RINGKASAN............................................................................................. 2
C.       ANALISIS KAJIAN ISI BUKU................................................................ 18
1.      Konprehensivitas........................................................................................................ 18
2.      Keruntukan Isi Buku ................................................................................................ 18
3.      Kemutakhiran Isi Buku............................................................................................ 19
4.      Relevansi Dengan Kebutuhan Masyarakat................................................ 19
5.      Kejelasan/Kemudahan Dipahami..................................................................... 19
D.      KESIMPULAN.......................................................................................... 20
1.      Kesimpulan Pembahasan Isi Buku.................................................................. 20
2.      Kelebihan Buku............................................................................................................ 21
3.      Kekurangan Buku....................................................................................................... 21


A.     RASIONAL
Dalam kehidupan sehari-hari kita, kita tidak terlepas dari segala sesuatu yang berhubungan dengan geografi, baik geografi fisik dan geografi non fisik. Salah satu gejala geografi yang non fisik yang berhubungan dengan manusia secara langsung adalah peristiwa cuaca dan iklim. Peristiwa cuaca dan iklim  adalah fenomena atmosfer, cuaca dan iklim tersebut di pelajari dalam mata kuliah meteorology dan klimatologi.
Meteorologi atau ilmu cuaca adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu tertentu dan ruang terbatas.. Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-sifat dan gejala – gejala cuaca tersebut mempunyai jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi ( untuk iklim batas waktunya adalah 30 tahun ). Cuaca dan iklim tersebut di pengaruhi oleh adanya rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang, sehingga terjadi perbedaan cuaca dan iklim antara satu tempat dengan tmpat lain. Proses terjadinya cuaca dan iklim adalah karena kombinasi variabel iklim yang sama, yang disebut  dengan unsur ikim. Adapun unsur dari iklim tersebut adalah suhu, angin, intensitas penyinaran cahaya matahari, kelembapan, tekanan udara dan keawanan.
Peristiwa cuaca dan iklim tersebut berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Peristiwa tersebut berpengaruh pada kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia, misalnya saja akibat  Indonesia beriklim tropic dan eropa beriklim subtropik, iklim tersebut mempengaruhi bagaimana keadaan lingkungan tersebut, antara lingkungan yang ada di daerah tropic dan lingkungan yang berada di daerah subtropik. Hal tersebut telah membuktikan bahwa mempelajari iklim tidak dapat terlepas dari cuaca karena iklim adalah rata-rata  cuaca.
Mempelajari ilmu meteorology dan klimatologi sangatlah dibutuhkan, karena hal tersebut berpengaruh langsung dalam kehidupan manusia. Hal- hal yang terjadi sekarang, seperti efek rumah kaca, sangat berpengaruh pada penyimpangan iklim. Oleh karena itu kami merefisi buku ini Untuk  Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif kepada pembaca, Memberikan pertimbangan kepada pembaca dan Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat dan mempelajari pokok bahasan mengenai ilmu yang mempelajari materi meteorologi dan klimatologi serta peranannya di permukaan bumi.
                                                            



B.     RINGKASAN MATERI

BAB I
PENDAHULUAN
Cuaca adalah adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentu dengan waktu yang relatif singkat. Udara merupakan benda gasyang menyelabungi bumi dengan ketinggian tertentu,tidak berwarna,tidak berbau,tidak dapat dilihat, dan tidak dapat di rasakan, kecuali dalam keadaan bergerak (agin). Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas dan diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama, antara 30-100 tahun. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi  dan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu terbatas, sedangkan klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lamah dan pada daerah yang relatif luas. klimatologi didefinisikan sebagai ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda dan bagaimana kaitannya antara iklim dengan aktifitas manusia. Klimatologi dapat juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari jenis iklim di muka bumi dan faktor penyababnya, karena itu klimatologi mencakup interpretasi dan koleksi data pegamatan sehingga ilmu ini memerlukan teknik statistik. Cabang-cabang meteorologi antara lain:
1.      Agrometeorologi, yang khusus mempelajari meteorologi yang berkaitan dengan pertanian
2.      Meteorologi maritime, yang mempelajari hubungan antara cuaca dengan fenomena kelautan antara lain gelombang, badai, serta arus laut
3.      Aerologi, yang memrpelajari keadaan cuaca dilapisan udara yang tinggi.
Adapun cabang-cabang klimatologi antara lain:
1.      Klimatologi fisik (physical Climatology), yaitu bagian dari klimatologi yang mempelajari terjadinya berbagai jenis iklim berdasarkan proses-proses fisik dalam atmosfer.
2.      Klimatologi regional(Regional Climatology), yaitu mempelajari penyebaran iklim diberbagai daerah di permukaan bumi
3.      Bioklimatologi, yaitu mempelajari hubungan antara iklim dengan hidup tumbuh-tumbuhan dan hewan
4.      Mikroklimatologi yang mempelajari iklim pada lapisan udara terdekat dengan permukaan bumi ( dibawah 2 m )
5.      Paleoklimatologi, yaitu mempelajari keadaan iklim pada zaman dahulu.

BAB II
SEJARAH TERBENTUKNYA BUMI DAN LAPISAN ATMOSFER
1.   Sejarah Terbentuknya Bumi
Bumi terbentuk miliaran tahun lalu,tetapi permukaan bumi telah banyak mengalami proses perkembangan dan perubahan sepanjang masa.Perubahan tersebut bersifat cepat maupun lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi (endogen) dantenaga dari luar bumi (eksogen).
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada dijagad raya, yaitu galaksi Bimasakti. Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat di potret dengan teleskop berdiameter 5 m Obsevatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu milyar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.
a.    Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak zaman sebelum Masehi, para ahli banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke-18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya bumi. Teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace (1796), mereka terkenal dengan teori kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagatraya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (Nebula).
b.   Teori Planetesal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada susatu ketika, matahari asal ini di dekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
c.    Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, sat matahari itu masih berada dalam keadaan gas.
d.   Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
e.    Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Teori ini berdasarkan jenis asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis sangat besar.Adanya reaksi inti menyebabkan massa tersebut meledak hebat.Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.Karena adanya gravitasi, maka bintang yang paling kuat gravitasinya akan menjadi pusatnya.
Dari berbagai teori yang dikemukakan para ahli, kebanyakan ilmuan mendukung teori dentuman besar.Menurut mereka, ledakan besar tersebut merupakan awal terbentuknya alam semesta.

2.   Komposisi Udara
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 Km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 Km dari atas permukaan bumi.Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan , yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang.Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi  terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi atmosfer dan luar angkasa.
Atmosfer terdiri atas berbagai macam gas yang menyelubungi bumi sampai pada ketinggian 1.100 km di atas permukaan air laut.Gas-gas tersebut adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,9%), karbondioksida(0,03%), dan uap air, kripton, neon, xinon, hidrogen, helium, dan ozon sebesar 0,07%.Gas-gas tersebut juga sangat berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Adapun kegunaannya yaitu nitrogen untuk pertumbuhan tanaman, oksigen untuk menopang kehidupan di bumi, karbondioksida untuk fotosintesis tumbuhan, uap air untuk pembentukan awan dan menjaga temperatur konstan, dan ozon untuk menyerap radiasi matahari.
Hasil penelitian para ahli menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari lima lapisan yaitu:
a.      Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah.Ketinggian lapisan ini di berbagai tempat berbeda-beda.Ketinggian lapisan Troposfer di daerah ekuator mencapai 16 km, di daerah lintang sedang kurang lebih 11 km, sedangkan di daerah kutub hanya mencapai 9 km.Ketinggian rata-rata lapisan troposfer adalah 12 km  lapisan troposfer masih dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.    Lapisan planetair, dengan ketinggian 0 km sampai dengan 1 km.
2.    Lapisan konveksi, dengan ketinggian antara 1 km sampai dengan 8 km.
3.    Lapisan tropopause, dengan ketinggian antara 8 km sampai dengan 12 km.
Ciri-ciri lain dari lapisan ini adalah sebagai berikut:
1.    Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer yang mengandung air (air, uap, dan es) sehingga di lapisan ini berlangsung evaporasi dan kondensasi.
2.    Lapisan tempat terjadinya sirkulasi dan turbulensi seluruh badan atmosfer.Karenanya lapisan ini menjadi satu-satunya lapisan yang mengalami pembentukan dan perubahan cuaca, seperti angin, awan, presipitasi, badai, kilat dan guntur.
3.    Suhu udara pada lapisan ini turun dengan bertambahnya ketinggian.Kondisi ini disebut lapse rate.Rata-rata lapse rate seluruh dunia adalah 0,65 C setiap naik 100 m dari permukaan laut.
4.    Pada lapisan tropopause, gejalah lapse rate tidak terjadi.
b.     Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer.Stratosfer berada pada ketinggian antara 12 km hingga 50 km.Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut tropopause.Lapisan troposfer dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1.      Lapisan isoterm yang memiliki temperatur 500C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2.      Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara 50C dan 50C terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
Ciri-ciri lapisan ozonosfer adalah sebagai berikut:
1.      Lapisan ini tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara.
2.      Stratosfer merupakan satu-satunya lapisan yang mengandung gas ozon.Volume gas ozon.Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berlebihan.Radiasi ultraviolet yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada tubuh manusia.
c.      Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara di atas staratosfer. Batas antara lapisan stratosfer dan mesosfer disebut lapisan strotopause. Lapisan ini berada ketinggian 50 km dan 80 km.
d.     Ionosfer (termosfer)
Ionosfer merupakan lapisan tempat terjadinya ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar X dan sinar ultrafiolet yang dipancarkan oleh radiasi sinar matahari. Lapisan ionosfer terbagi menjadi :
1.   Lapisan D
Merupakan lapisan ionosfer terbawa dengan ketinggian rata-rata 19 km dari bumi mempunyaidaya memantulkan gelombang radio berfrekuensi rendah dan mengisap gelombang radio berfrekuensi medium dan tinggi.
2.   Lapisan E
Ketinggian sekitar 90-130 km bersifat memantulkan gelombang radio dengan frekuensi medium dan tinggi. Lapisan E menjadi lemah jika matahari terbenam.
3.   Lapisan F
Berketinggian di atas 130 km. Pada waktu siang hari lapisan ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berperan sebagai perambat gelombang radio berfrekuensi medium dan tinggi. Sedangkan lapisan F2 diatsnya sangat penting dalam pengiriman gelombang radio jarak jauh.
e.   Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil sehingga benturan-benturan diudara jarang terjadi. Lapisan ini berada pada ketinggian antara 500 km dan 1000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur –angsur meloloskan diri ke angkasa luar sehingga lapisan ini juga dinamakan disipasisfer.
Adapun manfaat lapisan atmosfer secara umum yaitu sebagai berikut:
a.    Manfaat atmosfer bagi kehidupan di bumi adalah sebagai berikut :
1.   Pernafasan bagi makhluk hidup,
2.   Melindungi makhluk hidup dari radiasi matahari,
3.   Melindungi bumi dari kemungkinan adanya benturan benda-benda angkasa karena daya tarik bumi,
4.   Pematuk gelombang bunyi bagi aktifitas, telekomunikasi dan radio,
5.   Untuk pembakaran,
6.   Dll
b.   Manfaat atmosfer dalam bentuk gerakan udara bagi kehidupan sehari-hari adalah sebagi berikut :
1.   Pelayaran atau sumber tenaga pendorong bagi nelayan tradisional,
2.   Penyerbukan tanaman,
3.   Penerbangan dan olahraga terbang layang,
4.   Menimbulkan hujan,
5.   Penggerak kincir angin.

3.   Siklus Matahari, Atmosfer dan Teknologi Satelit
Pada masa kuarter siklus matahari atmosfer dan teknologi satelit terbagi atas 2 zaman yaitu :
a.    Zaman Pleistosen
Berlangsung kurang lebih 1.000.000 tahun (dari 2-1 juta tahun lalu). Zaman ini disebut dengan kala es.
b.   Zaman Halosen
Berlangsung sejak satu tahun lalu hingga sekarang. Pada awal zaman halosen ditemukan meganthtopus (manusia bertubuh besar) tapi tidak terlalu tinggi, kemudian di temukan karangka homo wajah kensis yang mirip dengan penduduk asli Australia yang lebih tinggi dari phitekanthropus erectus dimana flora dan faunanya semakin beragam.
                                             
4.   Keajaiban siklus matahari
Matahari dalam perjalanan efolusinya sebagai sebuah bintang menunjukkan sifat-sifat dinamis, baik di lukisan luar (fotosfer, kromosfer, korona) maupun lapisan dalam. Salah satu keajaiban perilaku evolusi matahari adalah fenomena siklus aktivitas 11 tahun.
Siklus merupaka perulangan peristiwa yang bisa terjadi alam. Siang berganti malam, akibat rotasi bumi pada porosnya. Musim silih berganti akibat kemiringan poros rotasi bumi terhadap bidang orbitnya mengitari matahari (equator bumi berbentuk sudut 23,50 terhadap bidang ekliptika) juga matahari memiliki siklus aktivitas.
Berbagai periode telah diidentifikasi, baik dalamjangka puluhan maupun ratusan tahun. Salah satu yang mudah diamati adalah siklus aktivitas 11 tahun. Fenomena ini bahkan sudah diketahui oleh para pengamat matahari sejak abad ke 17, mengingat metode digunakan sangatlah sederhana yaitu menghitung jumlah bintik secara rutin setiap hari.
Adalah seorang Galileo Galilei yang membuat terobosan besar dalam sejarah pengamatan astronomi. Setelah merampungkan teleskop buatan sendiri,tahun 1610, salah satu benda langit yang menjadi sasaran adalah matahari. Ia takjub lantaran permukaan matahari dihiasi bintik- bintik hitam secara acak dan berkelompok. Bila diamati dari hari ke hari ternyata jumlah bintik dalam suatu kelompok berubah, demikian pula jumlah kelompok bintik secara keseluruhan.
BAB III
CUACA DAN IKLIM
1.   Pengertian Cuaca dan Iklim
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyatakan cuaca buruk dan cuaca baik, hanya berdasarkan keadaan udara saat itu misalnya banyak berawan dan mendung atau hujan dikatakan cuaca buruk dan bila langit cerah dan tidak berawan dikatakan baik.
a.   Cuaca
Cuaca adalah keadaan harian udara pada suatu wilyah yang tidak luas pada suatu saat tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyatakan cuaca buruk dan cuaca baik, hanya berdasarkan keadaan udara saat itu misalnya banyak berwan dan mendung atau hujan dikatakan cuaca buruk dan bila langit cerah dan tidak berawan dikatakan baik. Tentu saja hal ini tidak dapat dijadikan sebagai patokan yang pati. Cuaca mempunyai arti bagi ilmu yang mempelajari keadaan udara disebut meteorologi.
Berdasarkan gabungan maklumat diekstrak dari ramalan bermusim yang dikeluarkan oleh ECMWF, JAMSTEC, JMA dan NCEP, kawasan timur laut Semenanjung Malaysia dijangkakan akan menerima jumlah hujan sedikit di atas normal mulai Mei hingga Juni. Jumlah hujan sedikit diatas normal juga dijangkakan di kawasan pedalaman Pahang mulai Julai hingga Ogos dan Johor mulai Juli hingga Oktober. Keadaan cuaca yang normal adalah dijangkakan di kawasan-kawasan lain di Semenanjung Malaysia semasa tempoh tersebut.
b.   Iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani klima dan logos. Jadi, iklim berarti kemiringan bumi yang terfokus pada pengertian lintang tempat dan Logos berarti ilmu.
Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi. Karena itu, iklim membatasi hasil panen. Hewan juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak. Jadi, jelas bahwa iklim sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi, terutama bagi makhluk hidup.

2.   Pengaruh Cuaca dan Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan terhadap kehidupan.
a.   Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat, sifat-sifat iklim seperti suhu,curah hujan,dan musim,sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor- faktor cuaca dan iklim benar-benar di pertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, cura hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Misalnya, padi sangat cocok dibudidayakan di daerah yang bersuhu udara panas dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tanaman holtikultura seprti sayur-sayuran dan buah-buahan cocok dibudidayakan di daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan tidak setinggi pada tanaman padi.
Begitu pula dibidang perikanan atau kelautan,faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap pada nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuca, terutama yang berhubungan dengan agin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musi barat dan angin musim timur.
Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam menangkap ikan dilaut. Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun kelaut untuk menangkap ikan.
b.   Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar terhadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan.
Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai, dan lain-lain.
c.    Bidang Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapatdimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin.
Tentunya, anda sudahmengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, diantaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, siaran radio dan televisi dapat di dengar dan di lihat di mana-mana.
d.   Bidang Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah di sebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semain di nikmati.
Keadaan iklim suatu negara berbeda dengan iklim di negara lain. Misalnya, iklim Indonesia lain dengan iklim di India, berbeda pula dengan iklim di Ethiopia lain pula dengan iklim di Guatemala. Pola kehidupan dan sistem yang berlaku pada suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lainnya di sebabkan pengaruh iklim.

3.   Jenis Vegetasi Menurut Iklim
a.   Padang Rumput
Padang rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh rerumputan dengan karakteristik wilayah sebagai berikut :
1.   Terletak di daerah tropis sampai subtropis,
2.   Curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun, tedapat di daerah basah, seperti Amerika utara dan India.
b.   Gurun
Merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput dan semakin menjauh dari padang rumput semakin gersang. Ciri-ciri gurun sebagai berikut :
1.   Curah hujan rendah (kurang dari 25 cm per tahun),
2.   Hujan turun tidak teratur dan tidak perna lebat,
3.   Matahari sangat terik (pada musim panas suhu dapat mencapai 40oC), dan
4.   Amplitudo harian sangat besar.
c.    Tundra
Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan ciri-ciri :
1.    Terletak hanya di daerah kutub utara,
2.    Memiliki iklim kutub,
3.    Pohon rendah /amat pendek (semak) dan lumut,
4.    Masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek.
d.   Hutan basah
Hutan basah terdapat di daerah tropis dan subtropis. Hutn ini sepanjang tahun selalu mendapatkan air dan mempunyai spesies pepohonan yang beragam. Ciri-cirinya sebagai berikut :
1.   Masa pertumbuhannya lama,
2.   Jenis pertumbuhannya banyak,
3.   Ketinggian 20m- 40 m
4.   Berdaun lebar,
5.   Jenis pohon sulur hingga kayu keras.
e.   Hutan gugur
Hutan ini selain di dominasi padang rumput, juga mempunyai tumbuhan yang daunnya gugur pada musim gugur. Hutan gugur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Curah hujan merata sepanjang tahun,
2.   Curah hujan antara 75 cm – sampai 100 cm per tahun,
3.   Terdapat di daerah yang memiliki 4 musim,
4.   Pohon tidak terlalu rapat,
5.   Ketinggian tumbuhan 10 m-20m,
6.   Spesiesnya sedikit.
f.     Taiga
Hutan yang di diminasi oleh tanaman pohon pinus berdaun seperti jarum. Persebarannya di Indonesia sangat merata dan beraneka. Banyak tumbuhan yang hanya tumbuh di Indonesia (endemik) dari 300ribu jenis tumbuhan di bumi ini kurang lebih 37ribu jenis (12,3%) terdapat di Indonesia. Hal ini karena Indonesia terletak di antara dua kawasan biogeografi, yaitu Oriental dan Australia. Ada beberapa jenis tumbuhan langkah yang tumbuh di Indonesia, misalnya bunga raflesia di Bengkulu, D.I.Ac, Sumatera Barat,Kalimantan Timur, Jambi dan Jawa Barat.

BAB IV
UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
Cuaca dan Iklim, merupkan dua istilah yang berbeda, namun terdiri dari unsur-unsur yang sama, Yaitu:
1.      Penyinaran (Radiasi) Matahari
Penyinaran matahari merupakan unsur cuaca yang penting. Akibat adanya radiasi matahari, permukaan bumi akan mengalami kenaikan suhu. Udara yang dilalui sinar matahari tidak dapat menangkap panasnya sinar matahari. Lapisan atmosfer menjadi panas karena pantulan dari permukaan bumi yang telah disinari matahari. Matahari merupakan pengatur iklim yang sangat penting dan sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut. Energi matahari dipancarkan dari segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
2.      Suhu Udara
Suhu udara akan berfluktuasi dengan nyata selama setiap periode 24 jam. Fliktiuasi suhu udara berkaitan erat dengan pertukaran energi yang berlangsung di atmosfer. Pada siang hari sebagian dari radiasi matahari akan diserang oleh gas-gas atmosfer dan partikel-partikel padat yang melayang di atmosfer. Serapan energi radiasi matahari ini akan menyebabkan suhu udara meningkat. Suhu udara harian maksimum tercapai, intensitas cahaya maksimum tercapai pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus, yaitu pada waktu tengah hari. Sebagian radiasi pantulan dari permukaan bumi juga akan terserap oleh gas-gas dan partikei-partikel atmosfer tersebut.
3.      Angin
Angin terjadi karena adanya udara pada daerah tertentu tinggi sedangkan pada daerah lainnya rendah. Perbedaan ini menyebabkan udara bergerak dari udara bertekanan tinggi menuju udara bertekanan rendah. Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup makin tinggi/besar kekuatannya. Di daerah tropis akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropis kedaerah minimum ekuator. Angin ini disebut angin pasang timur laut dibelahan bumi selatan. Angin pasat banyak membawa uap air karena berhembus di laut lepas. Akan tetapi pada beberapa wilayah di permukaan bumi angin pasat tersebut mengalami perubahan arah akibat pengaruh lingkungan setempat.
4.      Keadaan awan
Akibat penguapan dan pemanasan, awan berkondensasi menyebabkan hujan zenital, awan ditiup angin kedaerah gunung yang menyebabkan terjadinya hujan orografis. Uap air merupakan sumber presipiasi (hujan dan salju).
5.      Kelembaban udara
Uap air adalah salah satu komponen dalam udara selain aersol. Kandungan uap air di dalam udara disebut kelembaban. Kelembaban udara dalam ruang tertentu dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetara potensi air antara udara dan larutan atau dengan bahan padat tertentu.
6.      Curah hujan
Curah hujan bersaman temperatur dan kelembapan berhubungan dangan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapt menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak (chantalakhana dan skunmun,2002). Presipitasi adalah nama umum dari uap yang mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses hidrologi.
7.      Tekanan udara
Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah.  Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadi gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.

BAB V
KLASIFIKASI IKLIM
1.      Pekembangan sistem klasifikasi iklim
Sekarang klasifikasi iklim telah berkembang lebih jauh dan disesuaikan dengan tujuan pembangunannya. Pembangunan data iklimpun telah dilakukan dengan lebih akurat, lebih intensif dan lebih bersabar, alat-alat yang digunakan semakin canggih sehingga lebih menjamin akurasi dan objektifitza pengukuran.
Perkembangan klimatologi dan meteorologi pada tahap paling awalnya adalah seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan  lingkungan alamiyah lainnya , seperti asronomi. Perkembangan zona iklim yang lebih maju mulai berkembang sejak abad ke-15. Perkembangan yang pesat terjadi setelah ditemukan alat pengukur unsur iklim.
2.      Klasifikasi iklim global
Zona iklim di bumi dapat dibedakan atas 15 zona iklim utama, masing-masing zona memiliki karakteristik iklim yang khas, yang didasrkan atas kondisi suhu udara, curah hujan, dan fotoperiodisitas. Adapun klasifikasi iklim berdasarkan zona iklim yaitu: iklim kutub, subkutub, subartika, kontinen lembab dengan musim panas singkat, iklim kontinen lembab dengan musim panas panjang, pantai barat, subtropis lembab, laut tengah, lintang pertengahan agak kering, iklim lintang pertengahan agak kering, lintang rendah agak kering, lintang rendah kering, tropika monsoon, tropika basah, dan iklim pegunungan
3.      Tipe iklim
a.      Tipe iklim koppa, yaitu: iklim tropis, iklim kering, iklim sedang panas, iklim dingin, dan iklim kutib.
b.      Tipe iklim schmiddt-ferguson, yaitu: bulan basah, bulan lembab, dan bulan kering

4.      Klasifikasi iklim indonesia
Berdasarkan klasifikasi iklim global, wilayah kepulauan indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropika basa dan sisanya masuk zona iklim pegunungan atau tropika basah.
Variasi suhu udara dikepulauan indonesia tergantung pada ketinggian tempat (altitude). Suhu udara akan semakin rendah ditempat yang semakin tinggi. Fenomena ini merupakan ciri khas lapisan troposfer bumi. Zona iklim pegunungan di Indonesia meliputi wilayah pegunungan bukit barisan, daerah sekitar puncak (Jawa Barat), sekitar Wonosobo (Jawa Tengah) dan beberapa tempat jawa timur, pegunungan jaya wijaya dan pegunungan di bagian interior pulau kalimantan, dan sulawesi.
Survei tanah telah membagi zona iklim di Indonesia menjadi empat zona agroklimat, yakni perhumit (selalu basah), udik(selalu lembab), ustik(kering musiman), dan aridik (Selalu kering).
5.      Variasi iklim
a.      Pada sektor meso
Iklim meso mencakup karakteristik iklim pada skala menengah. Unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, angin, dan curah hujan pada suatu wilayah seluas beberapa kilometer persegi dapat berbeda sangat nyata dengan unsur-unsur iklim pada wilayah disekitarnya.
b.      Variasi Iklim pada skala mikro
Iklim mikro merupakan iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, tetapi komponen iklim ini penting artinya bagi kehidupan tumbuhan, hewan, manusia; karena kondisi udara pada skala mikro ini yang akan berkontak langsung dengan mahluk-mahluk hidup tersebut.
Keadaan unsur-unsur iklim ini akan mempengaruhi tingkah laku dan metabolisme yang berlangsung pada tubuh mahluk hidup sebaliknya, keberadaan mahluk hidup tersebut akan pula mempengaruhi keadaan iklim mikro disekitarnya. Antara mahlik hidup dan udara disekitarnya akan terjadi salng pengaruh atau interraksi. Memodifikasi iklim mikro dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi manusia dan untuk menciptakan lingkungan yang lebih optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
c.       Pengaruh tanaman terhadap iklim mikro
Tanaman tidak menubah unsur-unsur iklim secara drastis, tetapi perubahan kecil yang di tembulkan akan sangat terasa sekali bagi manusia.  Selain menurunkan intensitas cahaya langsung dan suhu pohon dan semak dapat pula mempertinggi kelembapan udara dan dapat mengurangi kecepatan angin. Peran pepohonan untuk mengurangi kecepatan angin ini besar manfaat kehidupannya pada lahan budadaya tanaman semusim untuk holkikultura yang gampang roboh di indonesia misalnya sering terlihat jajaran pohon turi yang ditanam dipematang sawah. Penyerapan energi radiasi matahari oleh sistem rajuk tanaman akan memacu tumbuhan untuk meningkatkan laju transpirasinya.

BAB VI
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Beberapa tanda terjadinya perubhan iklim diantaranya adalah tidak menentunya pergantian musim dari penghujan ke kemarau, pola terbang burung, suhu dunia yang semakin memanas, dan sebagainya. Sekarang ini, perubahan iklim menjadi kontributor utama terjadinya kematian dini dan global burden of disease (beban global penyakit). Perubahan iklim memiliki hubungan dengan perubahan curah hujan, ketersediaan air permukaan, dan kualitas air yang dapat mempengaruhi pada water related disease.
1.      Faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
a.      Pemanasan global akibat gas rumah kaca(GBK)
b.      Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer
c.       Lebih banyak air, tetapi penyebabnya tidak merata
d.      Kenaikan permukaan laut
e.      Pengurangan tutupan salju
f.        Gletser yang mencair
g.      Benua artrik menghangat
h.      Perubahan keseimbangan lingkungan
i.        Iklim menyesuaikan diri terhadap selubung GRK yang lebih tebal dengan “pemanasan global” pada permukaan bumi dan pada atmosfer bagian bawah
j.        Penggunaan lahan dan berubahnya vegetasi alami juga ikut berkontribusi
2.      Dampak perubahan iklim global
a.      Munculnya krisis persediaan makanan akibat tingginya potensi gagal panen, krisi air bersih dan meluasnya penyebaran penyakit tropis, malaria, demam berdarah dan diare.
b.      Karena perubahan iklim datang maka kesehatan manusia akan berada dalam ketidak pastian waktu sehingga, sistem pelayanan kesehatan akan menemui berbagai macam tantangan yang rumit seperti naiknya biaya pelayanan kesehatan, komunitas yang mengalami penuaan dini, dan berbagai macam tantangan lainnya.
c.       Bencana alam yang dapat terjadi karena perubahan vegetasi di antaranya adalah banjir, tsunami,, kekeringa, dll.
d.      Hilangnya jutaan spesies flora dan fauna karena tidak dapat beradaptasi dengan kondisi perubahan suhu
e.      Kemunculan dini musim semi serbuk sari de belahan bumi utara. Ini menyebabkan munculnya penyakit alergi disebabkan karena serbuk sari, seperti alergi rhinitis.
f.        Mengubah kualias air, udara , makanan, ekologi vektor, ekosistem, pertanian, industri dan perumahan.
g.      Dampak lainnya adalh pengaruh perubahan iklim terhadap perilaku vaktor penyebab penyakit.
h.      Dampak di masa depan. Banyak sistem alam, pada semua benua dan di beberapa lautan, terpengaruh oleh perubahan iklim regional terutama adanya kenaikan temperatur
i.        Dampak regional
3.      Pengendalian perubahan iklim
a.      Metode pengendalian perubahan cuaca dan iklim di negara-negara berkembang
Secara umum ada tiga cara yang mulai dikembangkan saat ini untuk mengendalikan karbon, karena karbon adalah domain utama yang menjadi penyebab perubahan iklim. Tiga cara tersebut di antaranya adalah CDM (Clean Development Mechanism), REDD (Reduced Emmision from Deforestation on Development Country), dan CCS (Carbon Capture and Storage)
b.     Metode pengendalian perubahan cuaca dan iklim di Indonesia
Hoetomo sependaoat menyatakan, Dalam usaha mengurangi efek rumah kaca dan memperlambat laju pemanasan global. Sebaiknya masyarakat kita gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah. Dirinya menyarankan, pemerintah segera melakukan aksi nasional dalam menghadapi perubahan iklim global ini dengan melakukan kegiatan mitigasi dan adaptasi. Kegiatan mitigasi dilakukan di sektor energi, sektor menanfaatan lahan dan hutan, serta di sektor kelautan dan perikanan. Manfaat mitigasi ini untuk meningkatkan kemampuan sumber daya hutan dan lahan di daerah pesisir pantai untuk menyerap karbon sehingga mengurangi efek gas rumah kaca.



C.     ANALISIS KAJIAN ISI BUKU

1.      Konperhensivitas
Materi yang disajikan buku teks Meteorologi Dan Klimatologi (Teori dan Aplikasi) yang ditulis oleh Prof. Dr. Ramli Umar, M.Si. Ini sudah sesuai dengan instruksional umum dan instruksional khusus yang ditetapkan. Uraian materi di dalam wacana dirancang sesuai dengan tuntutan untuk pencapaian instruksional khusus dan instruksional umum.
Sebagian besar materi yang ada dalam buku ini belum dijelaskan secara terperinci, kadang hanya butir-butir pentingnya sehingga kurang mendalami materi.(bisa di lihat di halaman 31) 
Dalam buku ini, wacana yang dipilih sudah sesuai dengan bahasan materi. Hanya saja dalam wacana ini tidak  mencantumkan sumber yang menguatkan keakuratan dalam wacana tersebut sehingga kurang meyakinkan keakuratannya.(tidak adanya catatan kaki)
Konsep dan teori yang disajikan untuk mencapai instruksional khusus sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidang ilmu Geografi, digunakan secara tepat sesuai dengan fenomena yang dibahas, dan tidak menimbulkan banyak tafsir. Dalam buku teks karya oleh Prof. Dr. Ramli Umar, M.Si. ini, konsep teori yang disajikan cukup baik, namun masih ada istilah-istilah yang masih kurang di pahami.( bisa di lihat di halaman 37)

2.      Keruntutan isi buku
Buku teks ini memiliki hubungan pengaitan antara uraian, dan contoh dalam hal kebahasaan dan kesastraan yang satu dengan yang lain sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan ilmu secara keseluruhan. Mereka akan membayangkan suatu ilmu sebagai sesuatu yang bulat utuh dan menjadi satu kesatuan.(bisa di lihat di halaman 22-23)
Keruntutan dan keterpaduan antarbab dalam buku ini, terlihat pada penyampaian pesan dari bab yang satu ke bab lain yang berdekatan dan antarsubbab dalam bab yang mencerminkan hubungan yang logis.
Penyampain pesan antarparagraf yang berdekatan dan antarkalimat dalam paragraf sudah mencerminkan hubungan logis di antara keduanya. Hal tersebut menunjukkan adanya keruntutan dan keterpaduan paragraf di dalam buku teks.
Konsistensi sistematika penyajian dalam buku ini cukup baik, mulai dari pendahuluan (berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik), bagian isi (uraian, wacana, gambar), dan pendukung lain. Namun, tidak ada bagian penutup yang berisi rangkuman atau ringkasan dalam pembahasan tiap bab.

3.      Kemutakhiran isi buku
Penggunaan bahasa dalam buku ini masih ada beberapa inti yang kurang sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik. Bahasa yang digunakan seharusnya dapat menjelaskan konsep atau ilustrasi sampai contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik).
Bagian isi kurang baik, karena tidak memuat rangkuman dan refleksi. Dalam isinya hanya terdapat pendahuluan, dan rujukan. Pendahuluan pada bagian isi berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, dll. Rujukan berisi teks, tabel, dan gambar yang merupakan identitas berupa judul, nomor urut gambar/tabel, dan rujukan.

4.      Relevansi dengan kebutuhan masyarakat
Dari buku yang kami kaji yang berjudul meteorologi dan klimatologi sudah dapat di katakan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Karena telah dituangkan dampak dari perubahan iklim global sehingga masyarakat ataupun para pembaca buku ini dapat menyadi dampak negatif yang di timbulkan dari perubahan iklim. Selain itu, dilengkapi dengan adanya metode-metode pengendalian perubahan cuaca dan iklim berupa pengendalian karbon untuk mengurangi efek rumah kaca dan memperlambat laju pemanasan global yang menjadi penyebab perubahan iklim.

5.      Kejelasan/kemudahan di paham.
Bahasanya Mudah di pahami tapi masih terdapat pengguaan istilah-istilah penting yang tidak di mengerti. Seharusnya pada bagian penyudah terdapat glosarium yang berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut,sehingga pembaca tidak kebingungan mengenai istilah-istilah yang tidak mereka mengerti tersebut.( bisa di lihat di halaman 36 )


D.    KESIMPULAN

1.      Kesimpulan pembahasan isi buku
Adapun kesimpulan dari buku yang kami revisi yang berjudul meteorologi dan klimatologi, dimana terdiri dari VI bab yaitu sebagai berikut :
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaaca dalam ruang dan jangka waktu terbatas, sedangkan klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lamah dan pada daerah yang relatif luas. Klimatologi seperti halnya meteorologi, yaitu ilmu tentang atmosfer. Cabang-cabang meteorologi antara lain: Agrometeorologi, Meteorologi maritime dan Aerologi, Adapun cabang-cabang klimatologi antara lain: Klimatologi fisik (physical Climatology), Klimatologi regional(Regional Climatology), Bioklimatologi, Mikroklimatologi dan Paleoklimatologi.
Bumi terbentuk miliaran tahun lalu,tetapi permukaan bumi telah banyak mengalami proses perkembangan dan perubahan sepanjang masa.Perubahan tersebut bersifat cepat maupun lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi (endogen) dantenaga dari luar bumi (eksogen). Adapun teori-teori pembentukan bumi yaitu: Teori Kabut Kant-Laplace, Teori Planetesal, Teori Pasang Surut Gas, Teori Bintang Kembar dan Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory).
Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Dan adapun Jenis Vegetasi Menurut Iklim yaitu: Padang Rumput, Gurun, Tundra, Hutan basah, Hutan gugur dan Taiga.
Cuaca dan Iklim, merupkan dua istilah yang berbeda, namun terdiri dari unsur-unsur yang sama, Yaitu: Penyinaran (Radiasi) Matahari, Suhu Udara, Angin, Keadaan awan, Kelembaban udara, Curah hujan dan Tekanan udara.
Zona iklim di bumi dapat dibedakan atas 15 zona iklim utama, masing-masing zona memiliki karakteristik iklim yang khas, yang didasrkan atas kondisi suhu udara, curah hujan, dan fotoperiodisitas. Adapun klasifikasi iklim berdasarkan zona iklim yaitu: iklim kutub, subkutub, subartika, kontinen lembab dengan musim panas singkat, iklim kontinen lembab dengan musim panas panjang, pantai barat, subtropis lembab, laut tengah, lintang pertengahan agak kering, iklim lintang pertengahan agak kering, lintang rendah agak kering, lintang rendah kering, tropika monsoon, tropika basah, dan iklim pegunungan. Berdasarkan klasifikasi iklim global, wilayah kepulauan indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropika basa dan sisanya masuk zona iklim pegunungan atau tropika basah.
Beberapa tanda terjadinya perubhan iklim diantaranya adalah tidak menentunya pergantian musim dari penghujan ke kemarau, pola terbang burung, suhu dunia yang semakin memanas, dan sebagainya. perubahan iklim menjadi kontributor utama terjadinya kematian dini dan global burden of disease (beban global penyakit). Perubahan iklim memiliki hubungan dengan perubahan curah hujan, ketersediaan air permukaan, dan kualitas air yang dapat mempengaruhi pada water related disease.
Secara umum ada tiga cara yang mulai dikembangkan saat ini untuk mengendalikan karbon, karena karbon adalah domain utama yang menjadi penyebab perubahan iklim. Tiga cara tersebut di antaranya adalah CDM (Clean Development Mechanism), REDD (Reduced Emmision from Deforestation on Development Country), dan CCS (Carbon Capture and Storage).

2.      Kelebihan Buku
Adapun yang menjadi kelebihan dari buku yang berjudul meteorologi dan klimatologi (teori dan aplikasi) adalah sebagai berikut:
a.      Penggunaan bahasa yang mudah dipahami.
b.      Di dalam buku dilengkapi dengan tujuan umum dan tujuan khusus di setiap bab.
c.       Relatif murah dari segi biaya, dilihat dari penulisan buku hanya menggunakan warna hitam putih.

3.      Kekurangan buku
Adapun yang menjadi kekurangan dari buku yang berjudul meteorologi dan klimatologi (teori dan aplikasi) adalah sebagai berikut:
a.      Terdapat beberapa kekeliruan dalam penulisan buku seperti pada halaman,
b.      Penampilan buku kurang menarik dari segi visual (gambar)
c.       Buku tidak dilengkapi dengan catatan kaki sehingga kurang meyakinkan keakuratan teori-teori yang ada dalam buku.
d.      Tidak mencantumkan glosarium pada bagian penutup (sebelum daftar pustaka) sebagai penjelasan istilah-istilah yang terdapat di dalam uraian materi.
LAMPIRAN
                                                     (BUKU KELOMPOK IV)