MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN
“Pendidikan Seumur Hidup”
Disusun Oleh Kelompok II
Nuraimma
Hasni
Hilda Nur Ainun
Anugrah
Ruslandi Abidin
Fitrianita
Asti Astuti
Cipro Wati
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatu.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapa kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya bagi
penulis sendiri mengenai
mareri pendidikan seumur hidup.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Wassalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Makassar, November 2016
Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendididkan
adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan
akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan
dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya.
Menurut
konsep lifelong education, pendidikan
tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam
totalitas kehidupan, di dalam keluarga, suku bangsa, melalui agama, mesjid,
gereja, sekolah formal, organisasi-organisasi kerja, organisasi pemuda dan organisasi
masyarakat pada umumnya, membaca buku, mendegarkan radio, menonon televisi, dan
sebagainya. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu
mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Maka jelaslah sudah bahwa
pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas , maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apakah yang dimaksud dengan pendidikan seumur
hidup?
2.
Bagaimana konsep dasar pendidikan seumur hidup?
3.
Apa saja prinsip-prinsip dari pendidikan
seumur hidup?
4.
Apa tujuan dan manfaat pendidikan seumur hidup?
5.
Apa saja jenis-jenis dari pendidikan
seumur hidup?
6.
Bagaimana tinjauan pendidikan seumur hidup dari
perspektif idiologis, ekonomis, sosiologis, filosofis, teknologi dan pedagogi?
7.
Apa alasan pentingnya pendidikan seumur hidup?
8.
Bagaimana implikasi konsep pendidikan seumur
hidup pada program pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan
oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Pendidikan Seumur Hidup (Long
Life Education) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan
secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap,
perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.
Pendidikan seumur hidup atau
belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup
kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang
terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud.
Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan
hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua
hal.
Belajar berarti memfungsikan
hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak
telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya
individu dalam dirinya saja tetapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan
antar generasi dan kehidupan secara universal.
Dalam belajar juga terjadi
interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar
generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari
pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.
Dalam agama sering kita
dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”. Belajar merupakan tugas semua
manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut.
Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu
atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar
menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.
Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan seumur
hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan
memadukan semua tahap pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
B. Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
1.
Dasar Teoritis/
Religious
Konsep
pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik
Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul
Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John
Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus
berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Konsep
pendidikan seumur hidup sebenarnya telah lama dipikirkan oleh pakar pendidikan
dari zaman ke zaman. Dalam hal ini telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana
dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi :
أطلـبُ
الِعلم ِمنَ المَهْدِ اِلىَ اللحْد
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad”
2.
Dasar
Yuridis
Konsep
pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan
negara yaitu melalui :
a)
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP.
NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional,
antara lain :
·
pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang)
·
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu,
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b)
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003,
tentang system pendidikan nasional pada pasal 26, dikatakan bahwa pendidikan
non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau perlengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan seumur hidup.
c) Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang
pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi :
“penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan
luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga,
sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan keluarga merupakan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga
dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
Dari
dasar pendidikan seumur hidup yang disebutkan di atas, jelaslah bahwa proses
pendidikan dapat berlangsung selama manusia masih hidup.
C. Prinsip-Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Peranan subjek
manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri secara wajar merupakan kewajiban
kodrati manusia
2. Lembaga
penanggung jawab adalah tri pusat pendidikan
3. Proses dan
waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dari kandungan sampai akhir
hayat
4. Belajar
tidak ada batas waktu, sehingga tidak ada konsep terlambat belajar karena sudah
tua
5.
Belajar atau mendidik diri adalah proses alamiah
sebagai integral atau merupakan totalitas kehidupan
D. Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup dalam
prakteknya sebenarnya telah dilaksanakan oleh manusia sejak keberadaannya di
dunia ini dengan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidikan berlangsung
dalamtotalitas kehidupan manusia, seperti dalam keluarga, sekolah, organisasi
kerja, organisasi pemuda, membaca buku atau Koran, mendengarkan radio, menonton
televise dan sebagainya. Untuk itu tujuan pendidikan seumur hidup adalah :
1. Untuk mengembangkan potensi kepribadian
manusia yang sesuai dengan harkat dan kodrat kemanusiaannya, meliputi semua
unsur kehidupannya secara optimal.
2. Proses pendidikan berlangsung selama
kehidupan manusia seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya
yang bersifat dinamis yang tidak statis.
Adapun manfaat dari mengenyam pendidikan Seumur hidup akan dapat
menyesuaikan diri ditempat kerja dengan baik. Karena dengan mengenyam
Pendidikan seumur hidup akan Semakin profesional. Dengan mengenyam pendidikan
seumur hidup tentunya manusia akan dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan
jaman yang sangat komplek. Dengan mengenyam pendidikan seumur hidup
manusia akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat
menyesuaikan diri dengan orang lain.
Dari pandangan tersebut di atas
menunjukan bahwa kepribadian yang dimaksudkan adalah ketika seseorang itu
memperlihatkan sikap dan perilaku serta tidak bertentangan dengan
norma-norma agama, hukum Negara, moral maupun adat istiadat. Hal ini dapat terbentuk ketika semua elemen masyarakat dan
bangsa melaksanakan proses pendidikan yang menjurus pada tercapainya maksud
tersebut.
E. Macam-macam Pendidikan Seumur Hidup
Menurut Philip. H. Combs
Pendidikan Seumur Hidup meliputi :
1. Pendidikan
formal, yaitu pendidikan yang berlangsung dengan teratur. Terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas/tinggi. Dan pendidikan
ini mencakup pendidikan umum, kejujuran, akademik profesi, vokasi, keagamaan
dan khusus.
2. Pendidikan
informal, yaitu pendidikan yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan
Non formal, yaitu merupakan pendidikan
yang berlangsung secara teratur, disengaja, tetapi tidak mengikuti peraturan
dan persyaratan yang ketat. Pendidikan ini diselenggarakan bagi masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
Non formal berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta mengembangkan sikap
kepribadian hidup. Pendidikan ini meliputi pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan
dan pelatihan kerja serta pendidikan
lain yang ditujukan untuk mengembangkan peserta didik.
Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH.
secara garis besar tahapan pendidikan yang diterima manusia selama
hidupnya adalah dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pendidikan
dalam keluarga
Tahap ini dimulai sejak manusia di
dalam kandungan sampai masuk sekolah. Apapun yang ditanamkan orang tua kepada
anaknya asalkan dilakukan dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab maka
akan berpengaruh terhadap perkembangan anak di masa mendatang. Pendidikan
keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan
aturan-aturan pergaulan serta pandangan, ketrampilan dan sikap hidup yang
mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota
keluarga yang bersangkutan. Peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan
kemampuan dirinya dengan belajar setiap saat sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya masing-masing.
2. Pendidikan di sekolah
Pendidikan ini merupakan kelanjutan
dari pendidikan dalam keluarga. Pada tahap ini pendidik ada 2 yaitu orang tua
waktu anak di rumah dan guru waktu mereka di sekolah. Terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas/tinggi. Dan pendidikan ini mencakup
pendidikan umum, kejujuran, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
Selain nilai dari orang tua dan guru yang dengan teratur masuk pada anak, masih
terdapat beragam nilai-nilai yang disadari atau tidak masuk pada anak. Nilai
tersebut masuk/ diterima anak dari masyarakat bebas. Semuanya mempengaruhi perkembangan
kepribadiannya.
3. Pendidikan di masyarakat
Pendidikan masyarakat diperlukan
karena sekolah tidak mampu lagi dapat memenuhi tuntutan-tuntutan perkembangan
manusia akan pendidikan. Pada tahap ini terdapat 2 kelompok manusia, yaitu :
a) Mereka yang
telah tamat dari sekolah, tetapi memerlukan pendidikan lain.
b) Mereka yang
karena keterbatasan daya tampung sekolah tidak terpenuhi tuntutannya akan
pendidikan di sekolah.
Kedua kelompok diatas sudah
mendapatkan pendidikan dari keluarga langsung dan masyarakat. Termasuk
pendidikan pematangan profesi dan tanggung jawab kemasyarakatan sebagai warga
Negara.
Dari tiga wadah pendidikan di atas, maka antara satu dengan yang lainya
harus bias disatukan dan didekatkan secara harmonis, serta berkesinambungan.
F. Dasar-dasar pemikiran Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
1.
Tinjauan Ideologis
Pendidikan
seumur hidup atau life long education akan memungkingkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada
dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk
mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
Sudahmenjadi fitrah manusia bahwa pada hakikatnya semua manusia memiliki
potensi untuk dididik dan menjadi pendididk. Oleh karena itu potensi yang
dimiliki manusia berupa potensi indrawi, potensi akal, potensi keagamaan dan
potensi naluriah akan tumbuh dan berkembangnya bila mendapat sentuhan
pendidikan.
2.
Tinjauan Ekonomi
Pendidikan merupakan cara paling efektif untuk
keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan.
Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkingkan seseorang untuk :
a)
Meningkatkan
produktifitasnya
b)
Memelihara dan
mengembangkan sumber-sumber daya dimilikinya
c)
Memungkinkan
hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan
d)
Memiliki
motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,
sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
3.
Tinjauan sosiologis
Para orang tua di negara berkembang kerap kurang menyadari pentingnya
pendidikan sekolah bagi anak-anak. Karena itu banyak anak-anak mereka yang
kurang mendapatkan pendidikan sekolah. Dengan demikian pendidikan seumur hidup
bagi orang tua akan merupakan pemecah akan masalah tersebut.
4.
Tinjauan Filosofis
Secara
filosof, manusia padahakekatnya merupakan satu kesatuan yang integral, yakni sebagai makhluk pribadi,
social, dan susila. Kesemuanya itu harus dikembangkan terus menerus secara
optimal dan berkesinambungan sehingga ketiganya berjalan lancar dan seimbang.
Manusia
merupakan makhluk individu, dan tidak akan
berdiri sendiri tanpa keberadaan orang lain. Oleh karena itu setiap individu
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Disinalah pentingnya interaksi yang
terbangun atas kesadaran kolektif untuk membangun sebuah komunitas kelompok
dengan didasari atas kebersamaan dan saling menghargai antara individu itu. Di
negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih
dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.
5.
Tinjauan
Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya
dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan
berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik,
sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Ketika para pendidik dan
para praktisi pendidik tidak memiliki pengetahuandan wawasan yang luas, boleh
jadi akan tertinggal dan tergilas oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
6.
Tinjauan
Psikologis dan Pedagogis
Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan
pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan.
Disamping itu, perkembangan tersebut
juga makin luas, dalam dan kompleks, yang
menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada
anak didik di sekolah.
Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang
utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi
yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan
skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam
masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu
diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup
atau life long education.
G. Alasan pendidikan seumur hidup diperlukan
1.
Alasan Keadilan
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas
dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan
terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya
merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya
berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. pendidikan seumur hidup
pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan
ketidakadilan social. Contoh : adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun
dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial
dalam pendidikan.
2.
Alasan Ekonomi
Persoalan pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya
penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara
sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas
pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk
mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan di sisi lain
keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di Negara
yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu
kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan. Contoh : penaikan gaji dan
jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.
3.
Alasan Sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang
kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu
melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain. Contoh
: adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti
seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah
dari pengajarannya.
4.
Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan
informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya
angka kematian dan muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi
dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku,
perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan nonguru,
pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lain. Kesemuanya
itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang
hidup. Contoh : dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah
dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.
5.
Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu
sisi dalam skala besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi
disisi yang lain juga memberi andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru
yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses
pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja
berubah. Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut
persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Kondisi seperti
ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alternative
yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pekerja-pekerja di masa depan. Contoh : pelamar yang bekerja sesuai dengan
bidang jurusan yang telah di kuasai, seperti perawat yang bekerja di sebuah
rumah sakit.
6.
Kebutuhan-kebutuhan
orang dewasa
Orang dewasa
mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang ketrampilan yang mereka miliki,
maka diupayakan sistem pendidikan yang mampu mendidik orang dewasa. Secara
radikal perubahan pandangan mengenai kapan seseorang harus disekolahkan dan
sekolah apa yang dalam hal ini memerlukan politik pendidikan seumur hidup.
7.
Kebutuhan
anak-anak awal
Para ahli
mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakan fase perkembangan yang mempunyai
karakteristik tersendiri bukan semata-mata masa penantian untuk memasuki
periode anak-anak, remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.
Redja Mudyahardjo (2001) memberikan alasan perlunya
pendidikn seumur hidup sebagai berikut:
1. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah
ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat. Terlihat antara lain dalam:
a) Banyak lulusan yang tidak dapat diserap dalam
dunia kerja, yang antara lain karena mutunya yang rendah.
b) Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih
rendah, karena tidak dapat belajar optimal.
c) Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien
sehingga terjadi penghamburan pendidikan (educational wastage). Pendidikan sekolah perlu dilengkapi dengan pendidikan luar sekolah.
2. Perubahan Masyarakat dan Peranan-peranan Sosial
Globalisasi dan
pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat
termasuk perubahan-perubahan peranan-peranan sosial. Pendidikan dituntut untuk
dapat membantu individu agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial
sepanjang hidupnya.
3. Pendayagunaan Sumber yang Masih Belum Optimal
Salah satu masalah
pendidikan kita dewasa ini adalah kelangkaan sumber yang mendukung pelaksanaan
pendidikan. Hal yang parlu dilakukan adalah menghemat dan mengoptimalisasi
penggunaan sumber yang telah terdedia serta menggali sumber-sumber baru yang
masih terpendam dalam masyarakat, yang dapat dimanfaaatkan untuk memperlancar
dan meningkatkan proses pendidikan. Pendayagunaan sumber secara menyeluruh
untuk pendidikan memerlukan kerja sama luas yang bersifat lintas sektor,
sehingga perlu penyelenggaraan pendidikan yang luas.
4. Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah yang Pesat
Pada zaman modern,
Pendidikan Luar Sekolah berkembang dengan pesat karena memberikan manfaat
kepada masyarakat, sehingga perlu mendapat tempat yang wajar dalam
penyelenggaraan keseluruhan pendidikan.
Demikian keadaan
pendidikan seumur hidup yang dilihat dari berbagai aspek dan pandangan. Sebagai
pokok dalam pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiliki
kesempatan yang sistematik, terorganisisr untuk belajar disetiap kesempatan
sepanjang hidup mereka. Semua itu adalah tujuan untuk menyembuhkan kemunduran
pendidikan sebelumnya, untuk memperoleh skill yang baru, untuk meningkatkan
keahlian mereka dalam upaya pengertian tentang dunia yang mereka tempati, untuk
mengembangkan kepribadian dan tujuan-tujuan lainnya. Konseptualisasi pendidikan
seumur hidup yang merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu akan
belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.
H. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan
Sebagai
suatu kebijakan yang sangat mendasar dalam memandang Pendidikan seumur hidup,
maka mulai diuraikan implikasi pendidikan seumur hidup adalah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan. Segi implikasi pendidikan seumur hidup adalah manusia seutuhnya
sebagai subjek didik atau sasaran
pendidikan dan proses dimana berlangsungnya pendidikan itu. Hal ini
menyangkut keberadaan manusia selama hidupnya di dunia ini.
Penerapan azas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan
sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi
pendidika seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Program ini tidak saja
penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relefansinya yang ada pada
Negara-negara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf,
mereka lebih senang menonton TV, mendengarkan Radio, dari pada membaca.
Meskipun cukup sulit untuk membuktikan peranan baca tulis fungsional terhadap
pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan
masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena
pengetahuan-pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh
melalui bahan bacaan utamanya. Maka huruf fungsional disamping merupakan isi program sekaligus juga merupakan
sarana terlaksananya pendidkan seumur hidup. Namun kemampuan membaca menulis
apabila tidak ditunjang oleh tersedianya bahan-bahan bacaan tidak ada artinya.
Oleh sebab itu, realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu:
a)
Memberikan kecakapan
membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik.
b) Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan
untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional
adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia
sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program
pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga
yang produktif menjadi sangat penting. Namun yang lebih penting ialah bahwa
pendidikan vokasional ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas
selesai.dengan terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi
serta makin meluasnya industrialisasi, menuntut pendidikan vokasiaonal itu
tetap dilaksanakn secara kontinue.
3. Pendidikan professional.
Apa yang berlaku bagi
pekerja dan buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka
lebih besar. Mereka berusha keras terus-menerus dan bergerak cepat agar tidak
ditinggalkan oleh kemajuan. Sebab itu tiap-tiap profesi hendaknya telah
tercipta yang memungkinkan golongan profesional itu selalu mengikuti berbagai
kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, teknologi dan sikap
profesionalnya. Ini merupakan realisasi dari pendidikan seumur hidup.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.
Diakui bahwa
globalisasi informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah
mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dari cara masak, sampai
dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja mengandung
konsekuensi program pendidikan yang berlangsung secara kontinue (life long
education). Pendidkan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia
agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan
konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan
politik
Disamping tuntutan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang
dimana pola pikir masyarakat yang semakin maju dan kritis maka diperlukan
pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara;
baik rakyat biasa maupun para pemimpin masyarakat. Untuk itu program pendidikan
kewarganagaraaan dan kedewasaan politik merupakan bagian yang penting dari
pendidkan seumur hidup.
6. Pendidikan kultural dan penisian waktu luang
Spesialisasi yang berlebih-lebihan dalam
masyarakat, bahkan yang telah dimulai pada usia muda dalam program pendidikan
formal di sekolah, menjadikan manusia berpandangan sempit pada bidangnya
sendiri, buta kekayaan nilai-nilai kultural yang terkandung dalam warisan
budaya masyarakat sendiri. Seorang yang disebut “educated man” harus memahami
dan menghargai sejarah, kesusastraan, agama, filsafat hidup, seni dan budaya
bangsa sendiri. Sebab itu pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
secara kultral dan konstruktif merupakan bagian penting dari pendidikan seumur
hidup.
Dengan
demikian, manusia akan mencapai tingkat kesejahteraan hidup dan keluar dari
kemelut kebodohan dan keterbatasan jika menjadikan pendidikan sebagai suatu yang paling mendasar dalam kehidupannya.
Ketika pendidikan dijadikan sebagai skala polaritas dalam kehidupan suatu
masyarakat, maka sudah barang tentu masyarakat itu akan mengalami perkembangan
dan kemajuan dalam segala bidang kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka
dapat dirumuskan beberapa kesimpulan:
Dasar
pelaksanaan pendidikan seumur hidup adalah hadis nabi yang artinya Tuntutlah
ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad dan juga berdasarkan TAP MPR No.
IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN yang menetapkan
prinsip-prinsip pembangungan nasional yang di dalamnya terdapat pelaksanaan
pendidikan seumur hidup. Tujuan Pendidikan seumur hidup adalah untuk
mengembangkan potensi kepribadian manusia yang sesuai dengan harkat dan kodrat
serta berlangsung selama kehidupan
manusia itu hidup seiring kepribadiannya yang bersifat dinamis
Pelaksanaan
pendidikan seumur hidup dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain :
tinjauan idiologis, tinjauan ekonomis, tinjauan sosiologis, tinjauan filosofil,
tinjauan teknologis dan tinjauan pedagogis.
Implikasi
dari pendidikan seumur hidup ada enam kategori, yaitu: Para buruh dan tani, Golongan
remaja yang terganggu sekolahnya, Para pekerja yang berketrampilan, Golongan
teknisi dan professional, Para pemimpin dalam masyarakat dan Golongan anggota masyarakat yang sudah
tua.
B. Saran
Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda,
besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar
mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal.
Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai,
belajar menghormati dan belajar semua hal. Sudah sepatutnya kita sebagai
manusia untuk terus belajar dimanapun kita berada dan tidak cepat puas atas
ilmu yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Adit.2016.pendidikan
seumur hidup http://
aditcobacoba. blogspot.co.id /2012/09/ normal
-0-false-false –false -en-us-x- none. html diakses pada tanggal 11 November 2016
pukul 13.01
Anhas Zainuddin.2014.konsep
pendidikan seumur hidup.https:// ansarbinbarani.
blogspot.co.id/2015/11/pendidikan-seumur-hidup.html. Diakses pada tanggal 08 November 2016
pukul 10.51
Hasmirah Thamrin.2015.makalah
pendidikan seumur hidup http://
indomaterikuliah.
blogspot.co.id/2015/03/makalah-pendidikan-seumur-hidup-pip.html. Diakses
pada tanggal 08
November 2016 pukul 10.51
Roby zulkarnaen.2015.makalah
pendidikan seumur hidup. http://documents
.tips/documents/makalah-pendidikan-seumur-hidup.html. Diakses pada tanggal 08 November 2016
pukul 10.51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar