Senin, 14 Desember 2020

 

KOMUNIKASI MASSA

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang

Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. 70% kehidupan dipergunakan untuk berkomunikasi.

Dewasa ini komunikasi massa sering menjadi perbincangan berbagai kalangan, mulai dari peranan dan fungsinya di masyarakat. Namun, selain hal tersebut juga ada beberapa permasalah yang menimpa komunikasi massa, mulai dari pesan atau materi yang disampaikan terkadang tidaklah objektif, melainkan berpihak kepada satu sisi.

Kemajuan teknologi yang berkembang pesat didunia berimbas pada majunya perangkat komunikasi. Tak dapat dipungkiri kemajuan tersebut membuat kemudahan akses dan mengurangi hambatan-hambatan dalam berkomunikasi. Sehingga media massa akan dengan mudah menyebarkan berita ataupun informasi kepada khalayak luas. Bahkan dalam hitungan detik, seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi diluar negeri.

 

B.  Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaimana fungsi komunikasi massa terhadap pemberitaan dalam media massa?

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

A.      Pengertian Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah communis paling sering disebut sebagai cikal bakal kata komunikasi.

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi organisasime dia ini akan menyebarluaskan pesan pesan yang akanmemengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.

Beberapa definisi komunikasi massa menurut para ahli :

1.  Joseph R. Dominick : Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

2.  Jalaluddin Rakhmat : Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

3.  DeFleur dan Denis : Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.

 

 

B.       Ciri-ciri Komunikasi Massa

1.      Komunikasi massa Berlangsung Satu Arah

Berbeda dengan komunikasi antarpersonal yang berlangsung dua arah , komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan ataupun yang disiarkannya itu. Sebagai kosenkuensi dari situasi komunikasi seperti itu, komunikator pada pada komunikasi harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikiannya kepada kmunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat diterima secara inderawidan secra rohani pada satu kali penyiaran.

2.    Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembag, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing disebut institutionalized communicator atau organized communicator. Komunikaor pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televise karena media yang dipergunakannya sebagai suatu lembaga dalam myebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan stasion televise yang di wakilinya. Ia tidak mempunya kebebasan individual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukakan pendapat merupakan kebebasan terbatasi.

3.     Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum

Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentinga umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorang pun atau kepada sekelompok tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan satu pesan yang tdak menyangkut kepentingan umum. Media massa aka menyiarkan berita mengenai seorang menteri yang meresmikan sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita seorang menteri yang menyelenggaran kan khitanan anaknya.

4.    Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserampakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini lah merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Bandingkan misalnya poster atau papan pengumuman dengan radio siaran yang sama-sama merupakan media komunikasi. Poster dan papan pengumuman adalah media komunikasi, tetapi bukan media komunikasi massa sebab tidak mengandug cirri keserempakan, sedangkan radio siaran adalah media komunikasi massa disebabkan oleh ciri keserempakan yang dikandungnya.

5.    Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Hampir semua surat kabar, radio, dan televisi menyajikan rubrik atau acara yang secara khusus di peruntukkan bagi anak-anak, remaja, dan dewasa.

C.      Unsur-Unsur dalam Komunikasi Massa

1.   Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa adalah:

a.         pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses oleh publik.

b.         Pihak yang berusaha memberikan jasa melalui penyebaran informasi dan sekaligus menjadi agen perubahan dalam pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimanapun tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.

c.         Pihak yang menjadi sumber informasi atau pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan  dari penyebaran informasi itu.

2.      Media massa

Media massa adalah saluran/alat komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.

3.      Informasi (pesan)

informasi massa adalah informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan hanya informasi yang hanya dikonsumsi secara pribadi. Dengan demikian  informasi massa adalah milik publik, bukan individu.  Misalnya berita, iklan, sinetron, film, infoteinment, dsb.

4.      Gatekeeper

Gatekeeper adalah penyeleksi informasi.  Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disebarkan kepada masyarakat. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka adalah wartawan, editor, sutradara, dsb.

5.      Khayalak (publik)

Khalayak adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran informasi dari media massa. Mereka bersifat heterogen dan luas.

6.      Umpan balik

Awalnya umpan balik bersifat tertunda namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka komunikasi interaktif dapat dilakukan secara langsung melalui media massa.

D.      Fungsi Komunikasi Massa

1.      Fungsi pengawasan

Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif.  Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.  Seperti, pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba.  Sedangkan fungsi persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya.  Medai massa dapat memberi reward kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat lainnya,  namun sebagainya akan memberikan punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat.

2.      Fungsi social learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.  Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat   di mana komunikasi massa itu berlangsung.  Komunikasi massa itu dimaksukan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas.  Fungsi komunikasi massa ini merupakan sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi yang dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka fungsi paedogogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu tertentu saja.

3.      Fungsi penyampaian informasi

Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada masyarakat luas.  Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi tercapai dalam waktu cepat dan singkat.

4.       Fungsi transformasi budaya

Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.  Komunikasi massa sebagaimana difat-sifat budaya massa, maka yang terpentin adalah komunikasi massa menjadi proses transormai budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang dilakukan oleh media massa.
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari bidaya global.  Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya, seperti politik, perdagangan, agama, hukum, militer, dan sebagainya.  Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir semua perkembangan telematika mengikut-sertakan proses-proses komunikasi massa terutama dalam proses transformasi budaya.

5.      Hiburan

Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komuniasi massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Transformasi budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikut-sertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi massa.  Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya.  Dengan demikian, maka fungsi hiburan dari komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa.

E.       konsep komunikasi massa

a.    Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau pernah bertemu atau berhubungan secara personal.

b.    Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve.  Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).

c.    Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir.  Jumlah massa yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu.  Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan.  Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.

d.    Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.

F.    Proses Komunikasi Massa

Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit.  Menurut McQuail (1999)  proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:

  1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
  2. Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak.  Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
  3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan.  Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen. 
  4.  Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
  5.  Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa.  Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah khalayak massa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

KETIDAK SESUAIAN ANTARA FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DENGAN PEMBERITAAN MEDIA MASSA

 

Contoh kasus Eyang Subur dan Adi Bing Slamet

Pada tahun 2013, kasus yang marak sekali diperbincangkan oleh media massa, baik media elektronik maupun cetak adalah kasus yang menyeret orang yang dikenal dengan nama Eyang Subur dan Adi Bing Slamet. Sebenarnya apakah yang menyebabkan media selalu menjadikan kasus tersebut sebagai pokok bahasan utama mereka? Sebab apakah yang membuat berita itu sangat laris manis dipasaran.

Disubbab diatas telah dijabarkan fungsi-fungsi media massa, dan jika ditelaah lebih lanjut maka sebenarnya pemberitaan kasus Eyang Subur ini masuk dalam fungsi yang mana? Jika dikatakan itu mendidik tentu saja jawabannya tidak, karena apa yang dilakukan oleh orang bernama Eyang ini adalah perbuatan-perbuatan yang cenderung kedalam hal-hal kurang terpuji, seperti aliran sesat, perdukunan dan santet. Kemudian apakah ini masuk kedalam fungsi-fungsi yang lainnya? kami kira tidak. Memang sebenarnya apa yang diberitakan tersebut masuk kedalam kategori fungsi informasi, akan tetapi dalam realitanya sesungguhnya jika hanya ingin menginformasikan maka cukuplah memberitakannya beberapa kali saja, tidak harus dengan berkali-kali bahkan hingga berminggu-minggu berita tersebut masih setia diperbincangkan. Dan jika dirunut lebih mendalam lagi kasus yang digugatkan adi kepada eyang subur ini tergolong hal yang tak terlalu istimewa. Pasalnya hal tersebut hanya berupa suatu yang bersifat kepercayaan dan gaib.

Tidak bisa dipungkiri memang “tidak ada asap jika tidak ada api”, pepatah tersebut benar. Maksudnya adalah media tidak akan menyiarkan kasus tersebut jika publik / khalayak tidak menginginkannya. Media TV berani terus menerus menayangkan berita itu, karena banyak peminatnya. Tidak mungkin TV mau menyiarkan sesuatu yang tidak akan banyak ditonton oleh masyarakat luas. Ini karena media massa bersifat komersial. Kita juga tahu apabila media massa merupakan cerminan masyarakat. Jadi apa yang disukai oleh masyarakat, apa yang diminati masyarakat pada saat itu, maka media akan memberitakannya.

Media massa dalam fungsinya juga sebagai salah satu pendorong masyarakat dalam membuat suatu persepsi. Karena masyarakat cenderung lebih mudah percaya ataupun memahami apa yang disampaikan oleh media dari pada mereka harus berpikir sendiri dan memahami suatu kasus. Nah, inilah yang cukup mengkhawatirkan, mengapa? Karena sebenarnya dengan adanya pemberitaan tersebut, bukan hanya nama sang Eyang Subur saja yang tercoreng. Melainkan agama Islam pun akan terkena imbasnya, hal ini disebabkan oleh jika orang yang menyaksikan berita tersebut tidak mengetahui islam yang sedetailnya, kemudian media memberitakan eyang subur sedemikian rupa, maka mereka ini akan mempersepsikan, oh ternyata agama islam itu seperti ini ya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Komunikasi Massa Yaitu proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.

Peranan media massa dalam komunikasi massa adalah sangat besar dan saling keterkaitan dan tak dapat dipisahkan. Karena kita ketahui bahwa media massa dewasa ini sangat berperan besar dalam menentukan opini ataupun pemikiran masyarakat.

 

B.       Saran

Dewasa ini, kita ketahui perkembangan media massa sangat cepat. Akan tetapi alangkah baiknya bila media massa berkembang membawa pesan yang sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Media massa sebaiknya memberikan pesan yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Pesan yang disampaikan janganlah bersifat negatif. Pesan boleh bersifat negatif, asalkan maksud dari pesan tersebut mampu menyadarkan masyarakat tentang apa yang seharusnya diperbaiki.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amar Shalihan. http://artikel-oon.blogspot.co.id/favicon.ico (diakses pada: sabtu, 02 April 2016, pukul 11: 23 wita)

Arik Asyhari. http://karyarik.blogspot.co.id/favicon.ico (diakses pada: sabtu, 02 April 2016, pukul 11:31 wita)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar